Pada bagian alat pompa ada tulisan asli Belanda. Salah satu sisa pembangunan bagian-bagian dari stasiun kereta api di zaman Belanda ini memiliki tulisan Berbahasa Belanda.
Pada saat itu sudah ada cetakan besi coran yang luar biasa, besi baja asli terjaga sampai dengan sekarang.
Kereta api di Stasiun Labuan mulai tidak aktif itu tahun 1980, jadi mulai dibangun rel kereta dari Rangkas Bitung sampai Labuan kira-kira di tahun 1800an, pada jaman penjajahan sekitar abad 17-an.
Semoga Stasiun Labuan ini walaupun tidak digunakan sebagaimana mestinya tetap terjaga kelestariannya.
Lokasi stasiun dekat dengan Pasar Labuan, pertigaan dekat dari Polsek Labuan, pasar ikan dan jalan ke makam keramat Syekh Daud Cigondang.
Bangunan Belanda ini khas karakteristik stasiun era jaman Belanda, dengan bingkai jendela yang besar dengan ukurannya dua meteran.
Bangunan peninggalan Belanda yang menjadi Kewedanaan Menes jendelanya hampir sama dengan bingkai jendela yang ada seperti ini.
Bangunan yang memiliki pintu dari kayu jati yang berdiri kokoh masih asli atasnya, menggunakan siku-siku yang bagian rangka atapnya masih asli.
Kayu jati yang luar biasa berkualitas termasuk pintu masih asli. Dan tehel lantai ini menurut keterangan merupakan lantai asli bawaan, ini asli zaman Belanda.