Percepatan Penurunan Stunting & Program Bangga Kencana BKKBN: Banten Pilot Project New MORENA DAK Subbidang KB

- 3 November 2023, 15:30 WIB
Suasana pengenalan aplikasi New MORENA DAK Subbidang KB di Aula Kidang Kencana BKKBN Banten, Jumat 3 November 2023.
Suasana pengenalan aplikasi New MORENA DAK Subbidang KB di Aula Kidang Kencana BKKBN Banten, Jumat 3 November 2023. /Kabar Banten/Kasiridho

KABAR BANTEN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)perkenalkan aplikasi New MORENA untuk pelaporan penggunaan Dana Alokasi Khusus atau DAK Subbidang KB dalam percepatan penurunan stunting dan pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) tahun 2023.  

 

“Aplikasi New MORENA akan terintegrasi dengan Aplikasi ALADIN milik DJPK Kemenkeu sehingga para pengelola DAK di Tingkat Provinsi, Kabupaten Kota dan Tim Pengendali DAK Provinsi dapat menyampaikan pelaporan pelaksanaan dan penyerapan anggaran DAK Subbidang KB dengan lebih optimal,” ujar Kepala Biro Keuangan dan Pengelolaan BMN BKKBN, Soetriningsih, S.Sos., M.Si, pada kegiatan “Monev dan Forum Group Discussion (FGD)  Pelaksanaan DAK Subbidang KB dalam Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023” yang dihadiri perwakilan OPD KB Provinsi, Kabupaten/Kota se-Banten, Tim Pokja Penyelenggaraan DAK Subbidang KB serta perwakilan BKKBN Banten di Aula Kidang Kencana BKKBN Banten, Jumat 3 November 2023.

Soetriningsih mengungkapkan, untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif, serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, percepatan penurunan stunting dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi di antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota, desa hingga para pemangku kepentingan.

BKKBN, kata dia, merumuskan empat bidang program sebagai prioritas di tahun 2023. Keempat prioritas tersebut sejalan dengan visi dan misi BKKBN untuk menciptakan keluarga berkualitas serta menjaga pertumbuhan penduduk yang seimbang.

“Empat program prioritas tersebut yakni percepatan penurunan stunting, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, optimalisasi kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), dan program Bangga Kencana,” ucapnya.

 

Untuk mendukung terwujudnya kegiatan prioritas tersebut, kata dia, BKKBN mendapatkan alokasi anggaran berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 130 Tahun 2022 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2023, yaitu mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Subbidang KB (Fisik) sebesar Rp 450.000.000.000 dan untuk DAK Reguler mendapatkan DAK Non Fisik (Bantuan Operasional Keluarga Berencana) dengan total anggaran sebesar Rp3.239.300.000.000.

“Untuk mengawal pelaksanaan DAK Subbidang KB tahun 2023 sekaligus memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya sasaran program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten dan Kota, sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2023 Tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik, dan Peraturan BKKBN Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana Tahun Anggaran 2023, pelaporan disampaikan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten atau Kota melalui aplikasi Sistem Pelaporan, Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi atau MORENA,” ujar Soetriningsih.

https://youtu.be/ZnpnhLanEkA?si=hy6r2ynIsXDB4quD

Sebelumnya, kata dia, BKKBN menggunakan aplikasi MORENA sebagai pelaporan DAK Subbidang KB bagi para pengelola DAK di Tingkat Provinsi, Kabupaten Kota dan Tim Pengendali DAK Provinsi di Seluruh Indonesia. Kemudian, pihaknya melakukan pembaruan dan memperkenalkan aplikasi New MORENA.

“Aplikasi New MORENA merupakan pengembangan dari aplikasi MORENA lama laporan data-data DAK Subbidang KB yang ada di 514 Kabupaten Kota di Indonesia dan untuk tahap awal Perwakilan BKKBN Provinsi Banten serta OPD KB provinsi dan kabupaten kota di Banten menjadi pilot project penggunaan aplikasi New MORENA,” ucapnya.

Kepala Biro Keuangan dan Pengelolaan BMN BKKBN RI, Soetriningsih menyampaikan manfaat aplikasi New MORENA pelaporan DAK Subbidang KB.
Kepala Biro Keuangan dan Pengelolaan BMN BKKBN RI, Soetriningsih menyampaikan manfaat aplikasi New MORENA pelaporan DAK Subbidang KB.

“Dengan aplikasi New MORENA, data yang awalnya hanya di MORENA saja, akan terintegrasi dengan aplikasi ALADIN DJKP Kementerian Keuangan dan manfaat yang didapatkan adalah penginputan data DAK Subbidang KB yang dilakukan akan lebih simple dan optimal,” lanjut Soetriningsih.

Ia berharap, dengan aplikasi New MORENA seluruh proses kegiatan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting lebih optimal mulai perencanaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan.

Baca Juga: Program Bangga Kencana & Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN Salurkan DAK Kabupaten Kota di Banten 2023

“Kami mendorong seluruh OPD KB pemerintah daerah di Banten dapat segera menggunakan aplikasi New MORENA sehingga capaian output kinerja dan realisasi anggaran serta seluruh program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Banten sesuai dengan target kinerja dapat berhasil dengan baik,” ujar Soetriningsih.

 

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Ir Rusman Efendi menyampaikan bahwa capaian realisasi anggaran APBN Satker Perwakilan BKKBN Provinsi Banten saat ini adalah sebesar Rp55.518.463.959 dari pagu anggaran Rp66.791.153.000 atau sebesar 83,12%.

Adapun capaian kinerja program Bangga Kencana mengacu pada Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Tahun 2023 diantaranya Angka kelahiran total (TFR) per WUS usia 15-49 Tahun dari sasaran 1,96 tercapai 2,01 (97,51%), Angka prevalensi kontrasepsi modern (mCPR) dari sasaran 64,52 tercapai 59,20 (91,75%).

Kemudian, persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) dari sasaran 12,26 tercapai 11,99 (97,80%), Angka kelahiran remaja umur 15-19 Tahun (ASFR 15-19) dari sasaran 10 tercapai 18 (55,56%), Indeks pembangunan keluarga (iBangga) dari sasaran 61,38 tercapai 56,98 (92,83%), dan median usia kawin pertama perempuan (MUKP) dari sasaran 22 tercapai 20,9 (94,57%).

”Untuk mendongkrak capaian tersebut kami akan melakukan berbagai upaya percepatan melalui strategi-strategi penguatan komitmen para pengelola program Bangga Kencana dan mitra kerja, mekanisme operasional, advokasi dan KIE, pembangunan keluarga berkualitas melalui optimalisasi DASHAT, forum Genre, serta pemenuhan dan penguatan layanan KB terutama MKJP,” ucap Rusman Efendi.

 

Berkaitan dengan upaya mendukung pelaksanaan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, kata dia, Provinsi Banten mendapatkan alokasi anggaran DAK Fisik sebesar Rp8.419.416.000 dengan realisasi saat ini mencapai Rp7.784.370.896 atau sebesar 92,46%. DAK Non Fisik (BOKB) sebesar Rp104.560.301.000 dengan realisasi mencapai Rp58.180.293.095 atau sebesar 55,64%. Atas capaian realisasi DAK Subbidang KB yang masih kurang, diharapkan bisa terkejar di akhir tahun anggaran 2023.

”Semoga terobosan inovasi BKKBN dapat dilaksanakan dan diterima baik oleh seluruh OPD KB kabupaten kota penerima, Kementerian Lembaga terkait, dan stakeholders sebagai upaya mendukung pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting menuju generasi Indonesia emas pada tahun 2045,” ucap Rusman Efendi.***

 

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah