Pasokan Melimpah, Pedagang Pasar Rau Mengeluh Sepi Pembeli

- 19 Desember 2023, 12:30 WIB
Seorang pedagang di Pasar Induk Rau saat merapikan barang dagangan.
Seorang pedagang di Pasar Induk Rau saat merapikan barang dagangan. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Sejumlah pedagang di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang mengeluhkan minimnya pengunjung pasar yang berpengaruh terhadap pendapatan mereka.

 

Sementara, pasokan barang melimpah dan beberapa komoditas mengalami penurunan, seperti cabai merah besar atau jenis TW, hingga cabai rawit merah.

Seorang pedagang di Pasar Induk Rau Sahrul mengatakan, sejumlah harga bahan pokok mengalami penurunan dan pasokan pun cukup melimpah.

Baca Juga: Pemkot Serang Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Aman Hingga Puasa

Namun, yang menjadi persoalan adalah kurangnya pembeli, sehingga barang dagangan seperti cabai merah besar, cabai merah kriting, hingga cabai rawit merah seringkali terbuang karena tidak laku.

"Iya, pembelinya sekarang malah menurun, sepi. Padahal lagi pada turun dan pasokan barangnya juga banyak. Jadi, kalau cabai ini kan terutama cabai rawit merah cuma kuat dua hari, kalau enggak laku ya kebuang," katanya, Senin (18/12/2023).

Sebelumnya, dia menjelaskan, harga cabai rawit merah menyentuh angka Rp120.000 per kilogram, dan kini turun menjadi Rp90.000 sampai Rp95.000 per kilogram.

"Tapi sekarang yang beli sedikit. Dulu, waktu harganya pada naik, banyak yang nyari, giliran sekarang sudah turun Rp30 ribu malah jarang laku," ujarnya.

Biasanya, kata dia, dalam sehari cabai rawit merah laku terjual hingga 15 samai 20 kilogram, namun kini hanya 5 sampai 10 kilogram perharinya.

Sehingga, dirinya hanya menyiapkan stok sebanyak 15 kilogram dalam sehari.

"Turun yang belinya. Jadi, cuma nyiapin 15 kilo sehari, karena sering terbuang, kan cuma kuat dua hari, cepat busuk," tuturnya.

Namun, dikatakan dia, kemungkinan besar harga cabai dan bawang merah, serta bawang putih menjelang Natal 2023 dan tahun baru 2024 dipastikan naik, bahkan bisa melebihi dari kenaikan sebelumnya.

"Pasti bakal naik lagi, enggak akan bertahan lama turunnya. Apalagi natal sama tahun baru, nanti turunnya Januari, setelah tahun baru," ucapnya.

Keluhan tersebut juga datang dari pedagang di Pasar Induk Rau, Maruf yang menyatakan jika hampir satu bulan ini penjualannya menurun drastis.

Hal itu diakibatkan karena permintaan yang sedikit terhadap daging sapi.

"Harganya masih standar, masih stabil, Rp130 ribu perkilo. Tapi pembelinya sedikit sekali," ujarnya.

Padahal, biasanya dalam sehari dia bisa menjual daging sapi hingga 30 kilogram, tetapi belakangan ini hanya sekitar 15 sampai 20 kilogram.

Sedangkan, daging sapi segar hanya bertahan selama satu hari, sehingga terkadang dirinya menjual daging dengan harga yang cukup rendah ke pedagang bakso.

Baca Juga: HPP Lokal Tinggi, Beras Thailand Banjiri Pasar di Kota Serang

"Malah hari ini (Kemarin), baru laku tiga kilo, jualan dari jam empat subuh sampai menjelang sore. Memang akhir tahun ini tidak seperti biasanya, pembelinya sepi. Ya kalau enggak laku dilempar (Dijual) ke pedagang bakso," katanya.

Sementara itu, seorang ibu rumah tangga warga Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang Fatmala mengaku lebih memilih membeli sayur dan lauk matang dibandingkan berbelanja ke pasar.

"Sekarang sudah malas masak, mending beli lebih praktis. Harganya juga enggak beda jauh, apalagi sekarang lagi pada mahal. Uang belanja terbatas," ucapnya. ***

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah