Panen Raya di Tejamari, Baros Kabupaten Serang, DKPP: Masyarakat Bisa Tanam Cabai di Rumah Masing-masing

- 21 Desember 2023, 09:46 WIB
Pj Gubernur Banten Al Muktabar saat panen raya cabai di Tejamari Baros Kabupaten Serang Rabu 20 Desember 2023.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar saat panen raya cabai di Tejamari Baros Kabupaten Serang Rabu 20 Desember 2023. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Serang melakukan panen raya cabai di Desa Tejamari Kecamatan Baros Kabupaten Serang, Rabu 20 Desember 2023.

Panen raya cabai seluas 0,5 hektare tersebut dihadiri langsung Pj Gubernur Banten Al Muktabar dan sejumlah pejabat eselon II Provinsi Banten, dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat.

Cabai yang dipanen berupa cabai jenis TW dan Rawit setan dengan produksi mencapai 1,6 ton.

Baca Juga: 4 Alasan Kamu Mudah Disukai Banyak Orang, Salah Satunya Jadi Pendengar yang Baik

Pj Sekda Kabupaten Serang Nanang Supriatna mengatakan, hari ini pihaknya melakukan panen raya cabai tingkat nasional di Desa Tejamari Kecamatan Baros.

Panen raya cabai dilakukan oleh Bapanas di beberapa provinsi seperti Jawa Barat, DKI dan Banten.

"Kami sudah sama-sama hadiri zoom meeting hybrid dengan kadis pertanian kabupaten dan Camat Baros. Alhamdulillah di Tejamari ini 0,5 hektar sudah panen beberapa kali, hari ini bersama sama seluruh provinsi yang dipantau langsung oleh pak kepala Bapanas," ujarnya kepada Kabar Banten usai panen cabai, Rabu 20 Desember 2023.

Menurut dia, panen cabai tersebut hal yang luar biasa, sebab dilakukan ditengah harga cabai yang meroket bahkan pernah tembus Rp120 ribu dan kini Rp90 ribu.

Ia berharap panen cabai tidak hanya dilakukan di Kecamatan Baros tapi juga di beberapa kecamatan lain.

"Di kecamatan lain juga sedang disiapkan untuk antisipasi lebaran itu sekitar 20 hektare, dan mudah-mudahan ini harganya stabil tidak memberatkan pembeli tapi juga tidak merugikan petani ini termasuk item inflasi harga cabai ini berpengaruh pada inflasi di kita," katanya.

Ia mengatakan, Bupati Serang telah mewanti-wanti agar menjaga inflasi wabilkhusus cabai.

Sebenarnya gubernur dan bupati sudah berpesan apabila masyarakat rajin setiap rumah menanam cabai menggunakan pot maka harganya tidak akan tinggi.

"Memang harga ini tinggi akibat cuaca di beberapa tempat ekstrim kemarau panjang. Sehingga pasokan cabai kurang, jadi pasti hukum ekonomi harga tinggi," ucapnya.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta Minta OPD Sukseskan Program Nataru

Oleh sebab itu, kata dia, di tingkat petani terus dikembangkan budidaya cabai, akan tetapi dirinya juga mengimbau masyarakat didorong oleh ibu PKK, RT RW agar menanam cabai di rumah masing-masing.

Sehingga ketika perlu tinggal diambil dan tidak memberatkan kantong belanja.

"Ini luar biasa sekali kolaborasi nasional provinsi kabupaten termasuk tingkat desa masyarakat untuk bisa sama sama tangani inflasi salah satunya dengan item cabai ini. Telur, daging ayam sama dipantau terus," katanya.

Nanang mengatakan, cabai hasil panen di Kabupaten Serang apabil pasokannya berlebih akan dipasarkan pula ke tetangga seperti Kota Serang dan Cilegon.

"Untuk hindari kelangkaan pangan kita kerjasama tangani inflasi antar daerah," ucapnya.

Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, panen cabai di Tejamari sudah dilakukan 18 kali.

Menurut dia petani di Baros luar biasa panen di waktu yang tepat.

Walau pun saat kemarau panjang El Nino namun karena masih ada persediaan air tetap bisa panen.

"Di lapangan harga cabai Rp85 ribu tapi sekarang turun, disini Rp65-70 ribu, kita kembangkan cabai bukan hanya di Baros tapi ada di Pabuaran, Padarincang, Cikeusal, Kramatwatu," ujarnya.

Ia mengatakan, seperti dikatakan Sekda bahwa untuk persiapan lebaran pihaknya sudah menanam cabai 20 hektare.

Diantaranya 10 hektare di Gunung sari dan 10 hektare di Kragilan.

"Mudah-mudahan untuk kebutuhan ramadan dan idul fitri bisa terpenuhi dari Kabupaten Serang sendiri. Tapi namanya hukum pasar kita tidak bisa menahan pada saat panen ada yang dibawa ke Jakarta, ada juga ke Lampung gak masalah yang penting kita punya stok minimal untuk kebutuhan kabupaten terpenuhi," ucapnya.

Ia mengatakan untuk panen di Tejamari produktivitas nya mencapai 1,6 ton. Diperkirakan masih bisa bertambah mencapai 3 ton dengan harga jual Rp65 ribu per kilogram.

Sementara untuk target tahun ini diakui dia masih belum tercapai. Dimana dari target 83 ton baru tercapai 40 ton.

"Kita masih berjuang keras seperti kata pak sekda kita kedepan ingin tanam di perumahan perumahan. Nanti kita koordinir kita akan contohkan satu kecamatan kita siapkan benihnya, pendamping dari penyuluh, untuk bisa masing masing rumah itu punya. Boleh ditanam di halaman masing-masing atau dikumpulkan di kecamatan misal 1 juta pohon silakan disebar ke desa desa," katanya.

Sampai saat ini total lahan yang sudah ditanami cabai ada 20 hektare dan belum panen. Sementara yang sudah panen ada 8 hektare. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah