Termasuk menurutnya bagaimana ASN melalui HP masing-masing yang telah terunduh aplikasi bisa membantu warga mendapatkan layanan seperti mengurus KTP, KIA dan lain sebagainya cukup pakai ASN.
“Kelebihan di Kota Tangerang ini, ASN bisa mengintegrasikan ke e-kinerja, dan ini bagus,” tuturnya.
Terlebih ke depan, berdasarkan analisasnya Indonesia mulai mengarah kepada digitalisasi birokrasi yang lebih serius seiring dengan government techologi (Govtech) yang baru saja ditandatangani oleh Presiden Jokowi.
Anas juga meyakini, tren inovasi digital ke depan akan terjadi keberlanjutan atau sustainable karena menggunakan pendekatan sistemik dan bukan orang per orang.
Karena itu, meski terjadi pergantian pimpinan atau kepala daerah tidak akan banyak berpengaruh pada sistem yang ada.
“Karena begitu orang merasakan pelayanan dengan digital, nggak mungkin enggak mau digital lagi,” ucapnya.
Lebih lanjut Anas juga mengungkapkan, pihaknya memberikan penilaian kepada pemda bukan berdasarkan banyaknya aplikasi, melainkan daerah yang bisa menginteroperabilitas aplikasi yang ada.
“Makanya ini kalau tadi peresmian aplikasi yang baru saya pasti tidak datang. Karena tren-nya ke depan bukan menambah aplikasi. Capek kita setiap ada kepala dinas baru, setiap ada kepala daerah baru nambah aplikasi baru terus. Nah, justru kita sekarang dalam satu aplikasi satu portal layanan,” katanya.
Sementara Wali kota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan, Super Apps Tangerang Ayo adalah integrasi aplikasI dari berbagai layanan.
Termasuk untuk pelayanan masyarakat.