Selanjutnya, pelabuhan Ciwandan, dan Bakauheni pun sama seperti pelabuhan laut lainnya.
"Lalu, di pasuaran, labuan, panimbang, marina tanjung lesung, hingga sumur intensitas hujan masih ringan dan gelombang rendah. Sedangkan di pelabuhan perikanan binuangeun gelombang sedang, dengan ketinggian sekitar 1,25 meter hingga 2,5 meter," ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, para nelayan juga masih bisa melakukan pencarian ikan atau melaut, sepanjang gelombang laut tidak terlalu tinggi dan intensitas hujan ringan hingga sedang.
"Wilayah pesisir berpotensi hujan ringan dan sedang. Jadi, nelayan masih bisa melaut," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang Diat Hermawan mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan bersiaga dengan sejumlah personel untuk mengantisipasi adanya cuaca ekstrem pada akhir tahun 2023.
"Masih sama seperti biasa, cuma kami lebih siaga juga dengan potensi cuaca ekstrem yang bisa mengakibatkan pohon tumbang," ucapnya.
Dia menyebutkan, terdapat lima wilayah yang menjadi titik fokus terhadap kerawanan banjir, di antaranya Kecamatan Kasemen, Kecamatan Serang, dan Kecamatan Cipocok Jaya.
"Kemudian, kecamatan taktakan, dan walantaka. Karena, alur sungai daerah irigasi semua bermuara ke Serang Utara, jadi Kasemen yang paling terdampak," ujarnya. ***