Intervensi Inflasi, Tahun Ini Pemkot Serang Anggarkan Rp25,6 Miliar

- 12 Januari 2024, 14:00 WIB
Cabai menjadi salah satu penyumbang terbesar inflasi di Kota Serang, maka tahun ini Pemkot menganggarkan intervensi inflasi sebesar Rp26,5 miliar.
Cabai menjadi salah satu penyumbang terbesar inflasi di Kota Serang, maka tahun ini Pemkot menganggarkan intervensi inflasi sebesar Rp26,5 miliar. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menganggarkan sekitar Rp25,6 miliar untuk intervensi inflasi yang terjadi di Ibu Kota Provinsi Banten melalui sejumlah program.

Anggaran tersebut bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Serang tahun 2024.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang Nanang Saefudin mengatakan, tahun ini Pemkot Serang menyiapkan anggaran sebesar Rp25,6 miliar untun mengendalikan infalsi yang terjadi di Kota Serang.

Baca Juga: Kota Serang Berpotensi Diguyur Hujan Sepekan ke Depan

"Secara keseluruhan untuk intervensi (Inflasi) anggaran di APBD Kota Serang itu sebesar Rp25,6 miliar," katanya, Kamis (11/1/2024).

Namun, dia mengaku, Pemkot Serang akan lebih hati-hati dan selektif dalam penggunaan anggaran tersebut, sehingga seluruh program terfokus pada penanganan inflasi.

Jangan sampai lebih banyak surat perintah perjalanan dinas (SPPD) dibandingkan dengan kebermanfaatan di masyarakat.

"Dari anggaran itu, saya akan lihat program dan kegiatannya apa saja. Jangan-jangan nanti yang banyak malah SPPD. Jadi, harus outcome oriented. Artinya, betul-betul anggaran sebesar Rp25,6 miliar itu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujarnya.

Inflasi di Kota Serang, kata dia, awal tahun 2024 berada di angka 2,11 persen, dan disumbang dari harga cabai.

Namun, angka tersebut masih di bawah inflasi dari nasional mau pun Provinsi Banten.

Maka, tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kota Serang telah memetakan beberapa hal untuk penanganan inflasi yang terjadi di Kota Serang selama periode 2023.

"Akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024 inflasi di Kota Serang itu 2,11 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 2,61 persen dan lebih rendah dari Provinsi Banten yang berada di angka 3,06 persen," tuturnya.

Upaya yang telah dilakukan oleh TPID Kota Serang adalah melakukan berbagai program kegiatan, seperti operasi pasar dan pananaman baik sayur mau pun cabai yang memiliki harga tidak menentu.

Termasuk melakukan pemantauan harga di pasar-pasar tradisional untuk mengetahui kondisi riil di lapangan.

"Alhamdulillah bisa dikendalikan. Kami ada operasi pasar, dan penanaman komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti cabai, bawang, dan padi," ucapnya.

Bahkan, saat ini, Kota Serang masuk ke dalam sepuluh besar kota dengan angka inflasi terkecil se Indonesia.

Dibandingkan inflasi Kota Cilegon dan Kota Tangerang, serta Provinsi Banten.

"Kota Serang itu paling kecil, hanya sebesar 2,11 persen. Kota Cilegon 3,50 persen, Kota Tangerang 3,17 persen," ujarnya.

Baca Juga: Tahan Terhadap Inflasi, Bank Indonesia Dorong Pariwisata di Banten Tunjang Perekonomian Daerah

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Serang Yedi Rahmat mengatakan, untuk pengendalian dan mengantisipasi tingginya inflasi, Pemkot Serang telah bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Banten serta perbankan melalui program gerakan pangan murah (GPM).

Termasuk penanaman komoditas tertentu, seperti cabai, tomat, sayuran, dan lainnya.

"Giat GPM di semua kecamatan kami laksanakan. Terus ada gerakan menanam cabai yang juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Kehutanan. Kami juga diberikan bibit gratis untuk peningkatan penghijauan di Kota Serang," ucapnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah