Rusunawa Margaluyu Disiapkan Jadi Tempat Isolasi, Pemkot Serang Lakukan Ini

- 21 September 2020, 08:36 WIB
Rusunawa Margaluyu di Kecamatan Kasemen Kota Serang
Rusunawa Margaluyu di Kecamatan Kasemen Kota Serang /

KABAR BANTEN - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menyiapkan anggaran Rp 1,6 miliar untuk 'menyulap' Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, menjadi tempat isolasi pasien positif Covid-19. Sejumlah dokter, tenaga ahli hingga tenaga kesehatan lainnya juga sudah disiapkan untuk ditempatkan di sana.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Hikmat Sumantri mengatakan, Rusunawa Margaluyu akan jadi tempat isolasi apabila kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan.

"Maka, kami akan siagakan rusunawa, tapi untuk sementara ini masih dalam pemantauan jumlah kasus," katanya melalui sambungan telepon, Ahad 20 September 2020.

Dinkes Kota Serang juga telah melakukan koordinasi dengan lintas organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk Inspektorat terkait anggaran.

"Untuk rusunawa itu kami menganggarkan Rp 1,6 miliar. Kami juga sudah diskusikan dengan lintas OPD, seperti Inspektorat, bahwa rusunawa akan segera diisi atau tidak. Memang kami siagakan saja, karena kasus kan belum banyak," ujarnya.

Namun, ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan oleh Pemkot Serang dalam menentukan penggunaan rusunawa tersebut.

"Karena operasionalnya kemahalan, sebab kami juga harus menyiapkan SDM, seperti dokter spesialis, tenaga ahli, dan tenaga kesehatan lainnya. Setelah kami kaji anggarannya banyak dan kalau kasusnya juga masih sedikit tidak efisien," ucapnya.

Baca Juga : Tren Kasus Naik, Pemkot Serang Mau Sewa Rumah untuk Isolasi Pasien Corona

Hikmat menuturkan, ada dua gedung Rusunawa Margaluyu, satu di antaranya sudah dihuni warga bantaran yang rata-rata bekerja sebagai nelayan.

"Kami sudah koordinasi dengan kepala UPT rusunawa untuk persiapan kewaspadaan kasus. Ada 2 gedung dengan masing-masing gedung 5 lantai tanpa lif. Gedung 1 berpenghuni dan gedung 2 tidak berpenghuni. Gedung 1 dengan kapasitas 114 kamar dan gedung 2 ada 70 kamar," tuturnya.

Untuk tenaga ahli lainnya, Dinkes Kota Serang telah melakukan rekrutmen dan saat ini ditugaskan di RSUD Kota Serang. Sejauh ini, Dinkes melakukan kajian kasus untuk mengambil setiap keputusan bagi pasien Covid-19.

Tolak

Sementara itu, Ketua RW Rusunawa Margaluyu, Kecamatan Kasemen Marjuki menuturkan, sebanyak 42 kepala keluarga (KK) warga yang tinggal Rusunawa Gedung 1 Margaluyu menolak apabila rusunawa gedung 2 digunakan untuk tempat isolasi pasien Covid-19.

"Kalau warga sejak awal memang menolak, karena kan khawatir di sini juga ada warga yang sehat dan anak-anak," katanya.

Apabila pemerintah tetap menjadikan Rusunawa Margaluyu untuk isolasi pasien Covid-19, maka para warga akan keluar dan meninggalkan rusunawa. Begitu juga warga kampung sekitar yang menolak, karena lokasinya juga dekat dengan permukiman.

"Di rusun ini banyak anak-anak kecil, ada sekitar 60 orang dan mereka saat ini sedang belajar mengaji. Kalau ini dijadikan tempat isolasi, nanti anak-anak bagaimana, kan kasihan mereka. Kalau saya sejujurnya bagaimana baiknya saja, asalkan jangan mendadak, jangan seenaknya tanpa ada sosialisasi dan solusi," ujar Himmah, seorang penghuni Rusunawa Margaluyu.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x