Aktivis Mahasiswa Usulkan TPS Khusus Didirikan di Kampus

- 20 Januari 2024, 07:20 WIB
Ilustrasi TPS
Ilustrasi TPS /Kabar Banten /Kasiridho

KABAR BANTEN - Aktivis mahasiswa di Banten meminta agar pemilih menjadi pemilih yang rasional, tidak hanya memilih berdasarkan ajakan orang lain  tetapi menelusuri rekam jejak dan latar belakang dari masing-masing caleg Pemilu 2024.

Apalagi hari ini pemilih muda merupakan suara mayoritas yang dapat menentukan hasil pileg nanti, tetapi tentu saja realitas di lapangan masih banyak pemilih muda yang apatis terhadap pemilu.

"Hal itu terjadi karena ketidakpercayaan anak muda terutama aktivis mahasiswa terhadap kinerja anggota dewan ketika sudah terpilih cenderung tidak serius dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat secara umum serta lebih mementingkan kepentingan pribadi dan partai," ujar Emar Muamar Ketua Lembaga Pemantau Pemilu (LPP) KAMMI Banten kepada Kabar Banten Jumat 19 Januari 2024.

Di sisi lain terkait aksesibilitas pemilu, sampai hari ini belum ada tanda-tanda dibukanya TPS khusus di kampus-kampus di Banten. Padahal itu dapat dilakukan untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih terutama dari kalangan mahasiswa.

"Pada tanggal 15 Agustus 2023 sempat kami sampaikan ke KPU Provinsi Banten agar dibuka tempat pemungutan suara (TPS) khusus di kampus mengingat jumlah pemilih muda yang semakin banyak tetapi mendapatkan respons negatif karena tahapannya sudah lewat," paparnya.

Emar juga melihat masih sangat kurang sosialisasi dan publikasi dari KPU terkait daftar nama-nama caleg di dapil Banten yang seharusnya itu dipublikasikan lebih masif oleh KPU baik melalui medsos ataupun baliho agar masyarakat tahu siapa saja calegnya.

"Kalau kita melihat hari ini yang bertebaran ialah baliho segelintir caleg yang memang memiliki banyak dana kampanye padahal belum tentu mereka yang sebenarnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat kedepan untuk mewakilinya," tegasnya.

Emar memandang kualitas demokrasi masih belum berkualitas terbukti dengan anggota dewan yang dihasilkan dari pemilu yang lalu dan berbagai permasalahan yang ada di Provinsi Banten malah semakin kompleks.

"Provinsi Banten pengangguran nomor satu, belum lagi terkait masalah pelayanan dasar yang masih belum memadai serta ketimpangan sosial yang ada di masyarakat sangat tinggi apalagi kalau kita bandingkan antar kabupaten kota di Banten," katanya.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x