Budaya Urang Kanekes Sebagai Penerus Tradisi Suku Baduy di Banten Selatan

- 24 Januari 2024, 14:26 WIB
Sejumlah warga Suku Baduy Luar menyeberangi sungai melalui jembatan bambu
Sejumlah warga Suku Baduy Luar menyeberangi sungai melalui jembatan bambu /

Warga kampung Cibeo (Tangtu Parahiyang) menjalankan berbagai urusan sosial dan kebudayaan. Dan Kecendrungan pada Pertanian.

Sementara warga kampung Cikeusik (Tangtu Pada Ageung) lebih pada kegiatan keagamaan dan upacara adat penting lainnya.

Upacara ritual Muja di Sakaka Domas, tempat tersuci orang Baduy, merupakan tugas kepala adat (Pu’un), Kampung Cikeusik berserta perangkat adatnya.

Kepala Desa dikenal dengan sebutan Jaro Pamarentah berkedudukan di Cigowel, Kaduketug, penghubung antara pemerintah RI dengan Kepala Adat Baduy.

Dipilih serta diangkat berdasarkan musyawarah yang disetujui oleh ketiga Pu’un setelah berkonsultasi dengan Tangkesan (dukun) yang berkedudukan di Kampung Cicatang.

Pemimpin adat tertinggi dalam masyarakat Baduy adalah “Pu'un” yang ada di tiga kampung. Jabatan tersebut berlangsung turun-temurun, namun tidak otomatis dari bapak ke anak, melainkan dapat juga kerabat lainnya.

Jangka waktu jabatan Pu'un tidak ditentukan, hanya berdasarkan pada kemampuan seseorang memegang jabatan tersebut.

Pelaksana sehari-hari pemerintahan adat kapu'unan (kepu'unan) dilaksanakan oleh jaro, yang dibagi ke dalam empat jabatan, yaitu jaro tangtu, jaro dangka, jaro tanggungan, dan jaro pamarentah.

Jaro tangtu bertanggung jawab pada pelaksanaan hukum adat pada warga tangtu dan berbagai macam urusan lainnya.

Jaro dangka bertugas menjaga, mengurus, dan memelihara tanah titipan leluhur yang ada di dalam dan di luar Kanekes.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mang Dhepi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah