Di Kecamatan Taktakan, Kemiskinan Ekstrem, Hingga Stunting Jadi Persoalan Serius

- 1 Februari 2024, 14:00 WIB
Pj Wali Kota Serang saat membuka acara Musrenbang tingkat Kecamatan.
Pj Wali Kota Serang saat membuka acara Musrenbang tingkat Kecamatan. /Dok Prokopim Kota Serang/

KABAR BANTEN - Permasalahan kemiskinan ekstrem, putus sekolah, dan anak putus sekolah menjadi persoalan pembahasan serius dalam kegiatan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Taktakan.

Meskipun saat ini jumlah stunting mengalami penurunan, namun belum bisa dituntaskan, karena masih ada sejumlah keluarga dengan potensi stunting.

Penjabat (Pj) Wali Kota Serang Yedi Rahmat mengatakan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Serang telah melakukan sejumlah upaya untuk penanganan persoalan tersebut.

Baca Juga: Di Kecamatan Taktakan Kota Serang, 60 Titik Jadi Tempat Pembuangan Sampah Liar, Begini Kata Camat

Salah satunya, menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung program pembangunan di Kota Serang, terutama permasalahan sosial di masyarakat.

"Misalnya nanti, program mana saja yang tidak bisa tercover pada rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) 2025, bisa di bantu oleh BUMN. Seperti, penuntasan kemiskinan, stunting dan gizi buruk di Kota Serang," katanya, Rabu (31/1/2024).

Kemudian, selain pembangunan infrastruktur, dikatakan dia, pemenuhan sarana prasarana pendidikan, kesehatan, dan sosial juga perlu menjadi perhatian serta masuk dalam program prioritas RKPD.

Apalagi, jumlah anak putus sekolah di Kota Serang hingga saat ini masih cukup tinggi, sehingga perlu adanya penanganan serius.

"Supaya semuanya bisa di akomodir. Kami juga akan berkoordinasi dengan Kepala Dindikbud Kota Serang mengenai anak putus sekolah di Kecamatan Taktakan ini. Tentu ini harus ada perhatian dari pemerintah," ujarnya.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x