Pengamat Dukung Pemda Utamakan UMKM Hadapi Resesi Ekonomi

- 23 September 2020, 22:02 WIB
Ilustrasi Resesi
Ilustrasi Resesi /

Berdasarkan laporan dari Forbes, faktor-faktor lain penyebab resesi di antaranya hutang berlebihan, gelembung aset, terlalu banyak inflasi dan deflasi, dan perubahan teknologi.

NBER melakukan riset durasi rata-rata resesi yang dialami oleh Amerika Serikat (AS) pada tahun 1945-2009 lalu. Data menunjukkan bahwa AS biasa mengalami resesi selama 11 bulan.

Prediksi

Mengingat bahwa ramalan ekonomi tidak pasti, memprediksi resesi di masa depan bukanlah hal yang mudah. Seperti pandemi Covid-19 yang tiba-tiba saja terjadi di hampir seluruh dunia dan berlangsung selama hampir 9 bulan.

NBER telah secara resmi menyatakan resesi AS karena virus korona mengalami kontraksi mulai Februari 2020. Meski begitu terdapat tanda-tanda resesi yang dapat diprediksi seperti melalui kurva imbal hasil terbalik, penurunan kepercayaan konsumen, dan penurunan indeks ekonomi terkemuka (LEI).

Dapat pula dilihat dari penurunan pasar saham yang tiba-tiba dan meningkatnya pengangguran.

Beberapa pihak di Indonesia kemungkinan tinggi kehilangan pekerjaan selama resesi berlangsung, sebab tingkat pengangguran akan jadi meningkat.

Tak hanya itu, resesi bisa berpengaruh dalam mencari pekerjaan yang akan lebih sulit sebab banyak orang menganggur.

Sementara orang yang bertahan dalam pekerjaannya, diprediksi akan mengalami pemotongan gaji dan dan tunjangan. Investasi dalam saham, obligasi, real estat, dan aset lainnya pun dapat kehilangan uang dalam resesi.***

 

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x