LKPC Minta Ada Kurikulum Tanggap Bencana Darurat di Kota Cilegon

- 6 Februari 2024, 16:30 WIB
Banjir di wilayah Kota Cilegon, Sabtu 3 Februari 2024. LKPC mendorong adanya kurikulum bencana di sekolah di Kota Cilegon.
Banjir di wilayah Kota Cilegon, Sabtu 3 Februari 2024. LKPC mendorong adanya kurikulum bencana di sekolah di Kota Cilegon. /Dokumen BPBD Cilegon

KABAR BANTEN - Lembaga Kajian Publik Cilegon atau LKPC meminta agar Dindikbud memasukan kurikulum manajemen tanggap darurat bencana (MTDB) untuk diajarkan di sekolah-sekolah di Kota Cilegon.

Wakil Ketua LKPC Juju Juhana mengatakan, Kota Cilegon yang mempunyai daerah pesisir dan juga kota industri secepatnya melakukan sosialisasi tanggap darurat bencana.

“Pengenalan MTDB harus dimulai sejak usia dini,sehingga anak-anak dapat memahami ketika ada bencana dan harus apa,” kata Juju Juhana, Senin 5 Februari 2024.

Ia menuturkan, MTDB diperlukan bukan saja dalam kondisi yang aman tenang dan nyaman. Hal itu, kata dia, sangat sekali diperlukan di sekolah-sekolah karena dapat mendidik siswa dan siswi mengetahui tanggap darurat bencana seperti apa.

“Kemarin banjir yang melanda di sejumlah Kecamatan Kota Cilegon saya nilai sangat kurang terpadu dalam penanganannya,” ujarnya.

Oleh karena itu, ujar dia, dalam sosialisasi bencana disekolah-sekolah banyak yang harus dilibatkan seperti BPBD, Tagana, Dinsos dan lainnya.

"Ketika terjadi bencana anak-anak yang mendapat pendidikan dapat menghindari hal-hal yang membahayakan jiwanya,” tuturnya.

Hal yang sama dikatakan oleh Front Aksi Mahasiswa Kota Cilegon, Muhamad Faisal yang menyatakan, tanggap darurat bencana harus wajib ada di sekolah.

Karena,dengan adanya pengetahuan tanggap darurat bencana,anak-anak akan mempu menerapkan ketika terjadi bencana.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x