“Kalau melihat secara keseluruhan, organisasi Ikatan Arsitek Indonesia, jumlahnya cukup banyak yakni puluhan ribu. Kami ingin Cilegon ini dikenal secara nasional, karena Cilegon merupakan pintu gerbang Pulau Jawa,” tuturnya.
Salah satu juri dalam lomba tersebut sekaligus ketua IAI Banten, Tri Widianto mengatakan,lomba ini diikuti oleh siapapun.
“Namun, ASN Pemkot Cilegon dan panitia tidak boleh ikut serta. Dan mereka yang ikut harus bersertifikat dewan arsitek Indonesia,” ucapnya.
Pihaknya, kata dia, akan ikut serta menyebarkan promosi sayembara design tersebut. Sehingga para peserta akan antusias.
“Karena jumlah arsitek Indonesia di Banten mencapai 7 ribu lebih. Kemudian kalau secara nasional ada 22 ribu lebih arsitek,” ungkapnya.***