"Jadi kalau semua rumah bertanggung jawab menjaga rumah dan lingkungannya tidak ada jentik nyamuk insyaAllah bisa mencegah penularan," ucapnya.
Sebab kata dia DBD menular hanya melalui gigitan nyamuk dan tidak menular secara langsung dari orang ke orang.
Apabila tidak ada vektor nyamuk tidak akan menular.
Oleh karena itu yang diberantas adalah nyamuk dan sarangnya.
"Yaitu melalui PSN atau pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus yakni menutup tempat penyimpanan air supaya tidak menjadi sarang nyamuk, kemudian menguras bak mandi sampai disikat seminggu sekali karena masa metamorfosis nyamuk itu sepuluh hari, kemudian memanfaatkan barang bekas sehingga tidak menjadi tempat sarang nyamuk seperti botol bekas, kaleng bekas, itu kalau terbuka terisi air hujan dia bisa jadi sarang nyamuk. Satu kali bertelur bisa 200 butir telur," katanya.
Istianah mengatakan Abate juga masih diberikan. Sebab Abate masih efektif untuk memberantas nyamuk.
Baca Juga: Selama 2023, Ratusan Warga di Kota Serang Terjangkit DBD, 2 Diantaranya Meninggal
Abate sudah diberikan kepada puskesmas dan dilakukan maping daerah yang ada kasus dan dilakukan penyuluhan, penyelidikan epidemiologi.
"Dicari ada gak yang sakit serupa terus angka bebas jentik berapa persen termasuk pemberian Abate di tempat penampungan air yang tidak mungkin untuk dikuras," tuturnya.
Ia mengatakan, apabila menemukan pasien dengan kondisi dengan tinggi 2-7 hari terus menerus diberikan obat tidak turun, kemudian ada tanda pendarahan, bercak merah di kulit, atau mimisan, bab merah, atau dengan penurunan kesadaran diminta segera bawa ke fasyankes.