Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Kota Serang Belum Ditentukan

- 27 September 2020, 23:29 WIB
Covid-19-ilustrasi-1-696x469-5
Covid-19-ilustrasi-1-696x469-5 /

"Ia dimakamkan pada tanggal 23 September 2020. Hasil swab positif keluar pada tanggal 24 September 2020 dengan diagnosa akhir positif Covid-19 dengan pembengkakan jantung," ujar Kepala Diskominfo Kota Serang W Hari Pamungkas, Sabtu 26 September 2020.

Sementara, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Kota Serang direncanakan diperpanjang mulai Senin 28 September 2020. Namun, pada PSBB kedua tersebut, pemkot meniadakan cek poin di delapan titik pintu masuk Kota Serang.

"Dengan pola dan strategi berbeda. Kalau di PSBB awal bermain di cek poin, mungkin di tahap kedua ini merumuskan meniadakan, tapi memperbanyak peningkatan disiplin," ucapnya, Jumat 25 September 2020.

Baca Juga : Kasus Positif Covid-19 di Kota Serang Bertambah 11 Orang, Satu di Antaranya Sempat Mandikan Jenazah

Selain itu, Pemkot Serang akan memfokuskan untuk menekan kasus dan memutus mata rantaipenyebaran Covid-19 di klaster-klaster baru.

"Jadi, lebih banyak testing, penyemprotan di area klaster, sekaligus melakukan pembersihan internal melibatkan RT/RW setempat. Lokalisir klaster, agar tidak menyebar," tuturnya.

Selama pandemi, kata dia, klaster terbanyak di Kota Serang berasal dari keluarga dan perkantoran. Untuk menanggulangi bermunculannya klaster keluarga, Pemkot Serang merencanakan mencari tempat isolasi bagi pasien yang tidak disiplin menjalani isolasi mandiri.

"Kami juga berencana menyiapkan rumah singgah untuk pasien positif buat isolasinya. Kemudian, yang orang tanpa gejala (OTG), tapi tidak disiplin melaksanakan protokol kesehatan diri sendiri. Jadi, kami tempatkan di rumah singgah itu," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x