Asal Usul Masjid Berbentuk Kapal di Kota Serang yang Berkaitan dengan Ki Angga Derpa

- 22 Maret 2024, 14:23 WIB
Masjid Bosok di Kota Serang Banten, yang memiliki asal usul berkaitan dengan Ki Angga Derpa
Masjid Bosok di Kota Serang Banten, yang memiliki asal usul berkaitan dengan Ki Angga Derpa /YouTube /Zee Baizzi


KABAR BANTEN - Masjid berbentuk kapal di Serang memang unik.

Tapi cerita di baliknya juga tak kalah unik, yaitu kisah Ki Angga Derpa dalam mengusir penjajah Belanda.

sekitar abad ke-16 ada penjajah Belanda yang bersandar di Pelabuhan Karangantu Serang.

Mereka ingin menjajah dan mengambil dokumen dan harta kekayaan Banten, karena tidak terima dengan perlakuan Belanda seorang lelaki bernama Ki Angga derpa ingin menyelamatkan dokumen dan harta kekayaan tersebut.

Baca Juga: Asal Usul dan Cerita Kapal Bosok di Curug Serang Banten, Ada Kisah Waliyullah Syekh Abdullah Anggadirepa

Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal Youtube Rin Ndakeceh, berikut kisah asal usul Masjid Kapal Bosok yang berada di Kota Serang, Banten.

Masjid Kapal Bosok yang artinya masjid kapal yang membusuk. Ahmad Almawardi, humas pengurus masjid bercerita pada sekitar abad ke 16 Belanda yang bersandar di pelabuhan Karangantu, Serang.

Belanda ingin menguasai dan mengambil dokumen dan harta kekayaan Banten.

Maka, seorang lelaki bernama Ki Angga Derpa ingin menyelamatkan dokumen dan harta kekayaan tersebut.

"Ki Angga nyabut beringin. Di dalamnya ada tempurung isinya 2 macan. Laki dan betina yang ada anak kecilnya.

Dibawa beringin ke kerumunan Belanda yang menjajah. Begitu ditaro, macan keluar. Belanda kucar-kacir," kata Ahmad bercerita serius mengenai Masjid Kapal Bosok, Kota Serang.

Karena marah, Belanda kemudian mencari Ki Angga Derpa, dan kemudian ditemukan di kampung Aon yang sekarang bernama Lingkungan Drangong.


Ki Angga Derpa kemudian ditangkap lalu dihukum di dalam kapal.

Setelah dihukum, Belanda meninggalkan Ki Angga Derpa di dalam kapal beserta dokumen dan sebagainya.

Singkat cerita, kapal tersebut kemudian terbawa air sampai daerah Curug yang lokasinya sangat jauh dari pesisir.

Ki Angga Derpa kemudian mengambil cambuk dan memukulkan ke kapal. "Kapal dicambuk. Kapal, sira dicambuk bosok salawase (kapal, kamu dicambuk busuk selamanya)," kata Ahmad menirukan cerita yang menurutnya diturunkan turun temurun.

Belanda, menurut Ahmad, sempat mencari kapal yang hilang terbawa air laut bersama Ki Angga Derpa. Namun mereka mereka tidak menemukan kapal tersebut.

Saat ditanya bukti prasasti yang membenarkan cerita tersebut, para santri yang membangun Masjid Kapal Bosok banyak menemukan batu karang laut di sekitaran masjid.

Kurang lebih selama 4 tahun ke 17 santri pesantren Darul Salam membangun masjid berbentuk kapal di Lingkungan Drangong, Kelurahan Curugmanis, Kota Serang.

Mereka membangun masjid, berdasarkan cerita tentang keberadaan kapal yang membusuk di kampung tersebut.

Selain itu ada besi dan benda yang ia sebut platok kapal bekas peninggalan cerita tersebut. "Silahkan menggali di sana hanya ada karang laut dan remakan besi. Ada platok kapal," katanya sambil menunjuk ke sebuah arah.

Masjid yang berbentuk replika kapal tersebut terdiri dari 3 lantai, lantai satu dijadikan tempat untuk sholat.

Dari lantai dua bisa melihat bangunan yang megah, dan lantai tiga bisa melihat pemandangan sekitar.

Di sekitaran masjid sendiri, ada sebuah makam Syekh Abdullah Angga Derpa Kapal Bosok.

Di makam tersebut ada sebuah tulisan berupa silsilah mengenainya mulai dari Nabi Adam, Nabi Muhammad sampai angka 83 Syekh Abdullah Angga Derpa.

Menurut sejarah, Syekh Abdullah Angga Derpa adalah garis keturunan dari Nabi.

Baca Juga: Masjid Unik Berarsitektur Tionghoa di Walantaka Serang Banten Bisa Dijadikan Wisata Religi

Bangunan yang kokoh dan indah ini harus terus dijaga dan dirawat kebersihannya, agar lebih nyaman dan bisa dijadikan bukti sejarah bangsa yang diteruskan kepada anak dan cucu kelak.***

 

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Rina Asmara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x