Network
"Kami dari FKUB menyampaikan dan mengajak kepada masyarakat agar tetap dalam kondisi yang nyaman tenang dan tidak terganggu dengan peristiwa-peristiwa tersebut," ucap Amas Tajudin.
"Kami mengajak seluruh warga masyarakat untuk tidak main hakim sendiri. Mari kita serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum, dalam hal ini Polresta Serang Kota," sambungnya.
Romo dari gereja Katolik Kristus Raja Serang memberikan tanggapannya terkait peristiwa yang baru terjadi dan sempat membuat heboh dunia maya.
"Sebetulnya kami juga baru tahu dan untuk selama ini apa yang disampaikan ketua FKUB Kota Serang Bapak Kyai Amas bahwa di Kota Serang kerukunan umat beragama selalu kondusif tidak ada permasalahan sama sekali. Di kota Serang juga menjadi kota percontohan untuk Provinsi Banten tentang kerukunan umat beragama yang dicanangkan di kelurahan Kota Baru dan Cimuncang," ucapnya.
"Untuk peristiwa ini mungkin kita akan bersama-sama dengan aparat kepolisian supaya segera selesai karena di Kota Serang tidak pernah ada permasalahan konflik agama," ucapnya.
Di tempat yang sama, Pendeta Lusiana Gultom yang mewakili Gereja HKBP Serang Protestan, percaya kepada bapak Kapolres beserta jajaran mampu menyelesaikan segala permasalahan terkait dugaan penistaan agama.
"Informasi yang diutarakan pak Kapolresta tadi dan saya yakin seyakin-yakinnya kota kita ini sangat kondusif dan kerjasama hubungan baik antar umat beragama di Kota Serang ini terjalin sangat indah, dan itu dapat kita rasakan begitu kondusifnya kota kita selama ini," ungkapnya.
"Kami mengajak kepada generasi muda untuk tidak mudah terpancing terhadap informasi-informasi yang tidak membangun. Mari kita sama-sama mewujudkan Kota Serang ini menjadi kota yang menjadi rule model bagi tetangga-tetangga kita dalam menjalin kebersamaan antar umat beragama," sambungnya.***
