Pemkab Serang Susun RPJPD 2025-2045, Ini Arahan Bupati Ratu Tatu Chasanah

- 25 April 2024, 13:15 WIB
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat melakukan penandatanganan berita acara Musrenbang RPJPD 2025-2045 di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu 24 April 2024.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat melakukan penandatanganan berita acara Musrenbang RPJPD 2025-2045 di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu 24 April 2024. /Kabar Banten/Dindin Hasanudin/

KABAR BANTEN - Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Serang sedang melakukan penyusunan RPJPD 2025-2045. Dimana dalam penyusunan RPJPD 2025-2045 tersebut disesuaikan dengan RPJPD Provinsi Banten dan RPJPN yang disusun Bapenas.

Salah satu point utamanya adalah mencapai Indonesia emas, sehingga program pada RPJPD Kabupaten Serang harus selaras dengan provinsi dan pusat.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan Bappeda Litbang mempunyai tugas langsung untuk menyiapkan RPJPD Kabupaten Serang 2025-20245 atau 20 tahun kedepan.

Dalam kegiatan Musrenbang RPJPD yang menjadi poin penting adalah sinkronisasi dan menerima masukan saran dari semua stakeholder di Kabupaten Serang.

"Juga menyinergikan dengan RPJPD provinsi dan RPJPN oleh sebab itu dari Bappeda provinsi, Bapenas juga hadir disini," ujarnya kepada Kabar Banten, usai membuka Musrenbang RPJPD Kabupaten Serang 2025-2045 di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu 24 April 2024.

Ia mengatakan ada beberapa point penting yang disampaikan narasumber dalam Musrenbang, diantaranya RPJPN 2045 Indonesia emas.

Tentunya target nasional Indonesia emas akan diturunkan juga ke provinsi dan kabupaten kota se Indonesia.

"Kabupaten Serang harus ikut serta untuk masuk ke Indonesia emas tersebut. Tentu banyak hal yang harus dilakukan karena dari beberapa target kita harus ke arah sana," ucapnya.

Tatu mengatakan yang harus dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah pertama menginventarisir modal yang ada di Kabupaten Serang.

Misalnya dari kewilayahan seperti apa, geografis, jumlah penduduk, Kabupaten Serang terdiri dari apa saja.

"Kita ada wilayah industri, pertanian, kita ada laut itu juga jadi potensi Kabupaten Serang. Kemudian pada saat ini Alhamdulillah infrastruktur Kabupaten Serang juga sudah cukup baik, modal ini jadi modal dasar, dan yang harus dicapai apa," katanya.

Narasumber baik Bappeda provinsi maupun Bapenas, mengingatkan bahwa Indonesia akan mendapatkan puncak bonus demografi 2034-2035.

Kondisi itu tidak bisa dibiarkan, sebab bonus demografi apabila tidak disiapkan kebutuhannya akan jadi bencana.

"Kita harus menyiapkan untuk pengembangan wilayah tempat tinggal, pendidikan, kesehatan," ucapnya.

Saat ini untuk melayani jumlah penduduk yang ada belum mencapai target. Kemudian 2034-2035 akan mendapatkan bonus demografi, anak harus benar benar perencanaan dibuat dalam jangka panjang.

Sebab RPJPD akan jadi acuan untuk RPJMD Kabupaten Serang yang mengakomodir visi misi kepala daerah terpilih.

"Dan diturunkan pada rencana kerja di Kabupaten Serang. Rencana secara menyeluruh ini tahapannya harus beres," katanya.

Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Serang Rahmat Maulana mengatakan sesuai arahan pusat Bapenas dan kemendagri bahwa apa yang jadi target utama atau IKU pusat, provinsi dan kabupaten kota se Indonesia harus sama. Apa yang diinginkan pusat harus disuport habis habisan.

"Jadi tidak boleh kita punya target diluar estimasi yang sudah pusat sampaikan. Tapi tentu masing masing daerah kaya di kabupaten serang persoalan isu strategis beda beda, misalnya kita dengan Kota Tangerang yang mereka tidak lagi bicara IPM itu indikator utamanya, di Kabupaten Serang jadi strategi prioritas satu, yang didalamnya ada tiga indikator kesehatan, pendidikan dan daya beli," ujarnya.

Indeks kesehatan sudah diketahui bersama masih berjuang agar persoalan isu strategis seperti AKI AKB, stunting terjadi penurunan pada titik dibawah nasional. 2045 persoalan kesehatan harus bisa diatas seperti target pusat.

Pendidikan harus dipastikan tingkat pendidikan masyarakat Kabupaten Serang 2045 setara dengan kabupaten kota lain. Daya beli persoalannya pengangguran, kemiskinan ekstrim jadi PR bersama.

"Oleh karena itu ketika kita menyusun RPJPD Kabupaten Serang tidak hanya melihat sisi modalitas ada bonus demografi, potensi segala macam tapi harus melihat skala prioritas persoalan, yang mendasar," ujarnya.

Oleh karena itu Kabupaten Serang kedepan ingin menyelesaikan persoalan IPM jadi prioritas utama. Supaya keberadaan Kabupaten Serang bisa sejajar dengan kabupaten kota lain minimal sama dengan yang angkanya diatas nasional seperti Kabupaten Tangerang, Kota Tangsel dan Tangerang.

"Kita ingin sejajar mereka, kalau kita bisa sejajar mereka insyallah secara nasional bisa, ukuran kita harus lebih tinggi, gak bisa kita sejajar dengan kabupaten yang dibawah kita," ucapnya.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah