“Karena karakter pemilih di Kota Cilegon masih terbagi-bagi. Misalnya ada yang suka sama Bacalon, tapi nggak suka Parpolnya. Ada yang suka Parpolnya tapi nggak suka sama Bacalonnya, ada yang suka pasangannya maupun tidak. Dan ini PR bagi para timses untuk bisa meyakinkan pemilih,”tuturnya.
Perjodohan atau berpasangan dalam Pilkada Cilegon, kata mantan Ketua KPU Cilegon, tidak segampang membalik telapak tangan.
“Ada proses dan mekanisme yang harus ditempuh. Perjodohan dalam partai politik menuju Pilkada memang jelas berbeda dengan perjodohan pernikahan. Karena butuh waktu dan sangat kehati-hatian, karena semua Parpol ingin menjadi pemenang,”ucapnya.
Ia menambahkan, dalam kurun tiga bulan ke depan, dirinya memprediksi sudah ada nama-nama yang mengerucut untuk berpasangan.
“Saya memprediksikan selama 3 bulan, mulai Juni, Juli dan Agustus. Nama-nama yang akan maju pada Pilkada akan mengerucut dan sudah mulai berpasangan. Mengingat pendaftaran untuk pasangan dukungan partai politik, dimulai pada Agustus nanti,”ungkapnya. ***