1549852

Di-GERTAK Wali Kota Cilegon Helldy Agustian Kasus DBD Ngacir

- 14 Juni 2024, 12:35 WIB
Ilustrasi Gerakan Serentak atau GERTAK Pemberantasan Sarang Nyamuk guna mencegah DBD di Kota Cilegon.
Ilustrasi Gerakan Serentak atau GERTAK Pemberantasan Sarang Nyamuk guna mencegah DBD di Kota Cilegon. /

KABAR BANTEN - Penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD sempat merebak di Kota Cilegon dalam empat bulan terakhir. Bahkan penderita penyakit DBD di Kota Cilegon mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Merebaknya kasus DBD di Kota Cilegon menjadi catatan Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Cilegon. Dinkes Kota Cilegon mencatat sejak Januari hingga April 2024, terdapat 244 kasus DBD dengan dua korban meninggal dunia.

Merebaknya kasus DBD itu pun mendapat perhatian Wali Kota Cilegon Helldy Agustian. Untuk mengatasi menyebarnya penyakit DBD, Wali Kota Cilegon mengintruksikan Gerakan Serentak atau GERTAK Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di seluruh kecamatan setiap Jumat selama sebulan penuh, mulai 17 Mei hingga 7 Juni 2024.

Setelah Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengintruksikan GERTAK, kasus DBD di Kota Cilegon ngacir. Buktinya, jumlah penderita DBD di Kota Cilegon menurun drastis. Dinkes Kota Cilegon mencatat pada bulan Mei 2024 terdapat hanya 114 kasus DBD di Kota Cilegon.

Kepala Dinkes Kota Cilegon, drg. Ratih Purnamasari, menyampaikan hasil ini pada Kamis, 13 Juni 2024.

“Kami sangat bersyukur dengan adanya GERTAK PSN yang langsung diinstruksikan oleh Pak Wali Kota Cilegon, kasus DBD di Kota Cilegon pada bulan Mei mengalami penurunan. Penyakit DBD ini berbasis pada lingkungan, sehingga dengan membiasakan pola hidup bersih, baik di rumah maupun di lingkungan sekitar, kita dapat menghindarinya. Nyamuk penyebab DBD berkembang biak di tempat lembap dan bersih seperti genangan air yang terlindung dari sinar matahari langsung dan tempat penampungan air di dalam rumah,” ujar Ratih.

Meskipun terjadi penurunan kasus pada bulan Mei, Ratih mengingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi peningkatan kasus pada bulan Juni hingga Agustus, mengingat siklus wabah tiga tahunan yang diperkirakan akan meningkat kembali pada tahun 2024.

“Untuk mengatasi masalah ini, kami berharap masyarakat tetap waspada dan peduli pada kesehatan diri sendiri serta lingkungan sekitar. Langkah-langkah seperti menjaga kebersihan lingkungan, menimbun barang bekas, menghilangkan genangan air, dan menaburkan bubuk abate pada saluran air dan bak mandi sangat penting. Program GERTAK PSN akan terus berlanjut,” ucap Ratih.

Pada bagian lain, Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas Citanngkil, dr. Isnayati, juga menyambut baik program GERTAK PSN.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah