Antisipasi Bencana Alam, Bupati Lebak Minta Warga Lakukan Ini

- 29 Oktober 2020, 17:41 WIB
Iti Octavia Jayabaya
Iti Octavia Jayabaya /

KABAR BANTEN - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meminta warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam. Apalagi dengan informasi soal fenomena 'La Nina' yang ditandai curah hujan tinggi, harus menjadi perhatian semua pihak.
 
"Biasanya curah hujan tinggi itu menimbulkan potensi banjir dan longsor," ujar Iti Octavia Jayabaya kepada Kabar Banten, Rabu, 28 Oktober 2020.
 
Ia mengatakan, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mulai Oktober sampai Desember ada fenomena 'La Nina' ditandai peningkatan curah hujan di Kabupaten Lebak.
 
Selama ini, Kabupaten Lebak memang sering menjadi langganan bencana alam , sehingga masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan, terutama bagi warga yang tinggal di perbukitan, pegunungan dan  daerah aliran sungai.
 
Menurut Iti, peluang tingginya curah hujan tersebut tentu berpotensi banjir, banjir bandang, dan longsor. Bencana alam di Kabupaten Lebak pada awal 2020 mengakibatkan korban jiwa dan ribuan orang tinggal di pengungsian.
 
Oleh karena itu, kata Iti, jika warga waspada bencana dapat mengurang risiko jatuhnya korban jiwa dan kerusakan materiil serta infrastruktur jika terjadi musibah tersebut.
 
"Kami minta warga dapat mengantisipasi bencana alam itu dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan jika curah hujan tinggi," ujarnya.

Baca Juga : Tak Punya Biaya, Balita Hidrosefalus Ini Terpaksa Dirawat di Rumah

Iti juga mengajak semua elemen masyarakat menjaga lingkungan, antara lain tidak membuang sampah ke aliran sungai dan tidak melakukan penebangan pohon.
 
"Kami berharap warga jika hujan tinggi sebaiknya mengungsi ke lokasi yang lebih aman dari ancaman bencana alam," ujar Iti.
 
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Rohmat menyatakan siap untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang dilanda bencana alam.
 
Saat ini, peralatan evakuasi dalam kondisi baik, antara lailn kendaraan operasional, perahu karet, pakaian pelampung, tenda, tambang, dan gergaji mesin, sedangkan persediaan logistik relatif cukup untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan warga jika terjadi bencana alam.
 
"Kami selalu siaga di posko utama selama 24 jam untuk memberikan pelayanan dan penyelamatan kepada masyarakat jika terjadi bencana alam," ujar Rohmat.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x