Air Baku di Binuang dan Tanara Terganggu, Ini yang Dilakukan Perumda Tirta Al Bantani

- 3 November 2020, 03:04 WIB
Air-bersih-ilustrasi
Air-bersih-ilustrasi /

KABAR BANTEN - Perumda Tirta Al Bantani Kabupaten Serang menghentikan sementara ribuan saluran pelanggan di Kecamatan Binuang dan Tanara.

Hal itu karena air baku untuk produksi air bersih di dua wilayah tersebut masih terganggu, hingga saat ini Perumda masih mencari solusi untuk permasalahan tersebut.

Staf Direktur Perumda Tirta Al Bantani Rahmat Hidayat mengatakan, untuk Binuang ada sekitar 700 sambungan rumah (SR) dan Tanara 300 SR yang kini masih di hentikan sementara.

Penghentian dilakukan tahun ini saja, sedangkan untuk ke depan masih menunggu kebijakan selanjutnya.

"Tahun ini saja, kalau ke depan masih tunggu kebijakan selanjutnya," ujarnya kepada Kabar Banten.

Baca Juga : Untuk 2021, Perumda Tirta Al Bantani Usulkan Penambahan 5.000 SR

Ia menuturkan, penghentian sementara di dua wilayah itu, karena air baku untuk memproduksi air dari wilayah tersebut butuh biaya tinggi. Sebab, warna airnya terkadang masih sering menghitam akibat pencemaran.

"Kalau hitam diproduksi dengan cost tinggi juga pas distribusi ada sisa bau. Tidak maksimal seperti pengolahan air lain kaya WTP (water treatment plant) Cikande, Ciruas, dan Kragilan, sehingga kebijakan manajemen dihentikan sementara dari Cidurian," ucapnya.

Menurut dia, jika tetap dipaksakan untuk didistribusikan hasil olahannya, dia khawatir akan melanggar Permenkes. Sebab, hasil olahan air itu masih berbau, sehingga khawatir mengandung racun. Saat ini manajemen masih mencari solusi untuk permasalahan tersebut.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah