Isu Dinasti di Pilkada Kota Cilegon 2020 Dinilai Tidak Efektif

- 6 November 2020, 23:50 WIB
Pilkada Ilustrasi1
Pilkada Ilustrasi1 /

KABAR BANTEN - Kampanye negatif yang menghembuskan isu dinasti, dinilai tidak efektif di setiap pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Hal ini lantaran, sejarah mencatatkan jika kepercayaan masyarakat kepada turunan para pemimpin telah terjalin sejak zaman feudal kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Hal itu merupakan bagian dari diskusi 'Proyeksi Kemenangan Kandidat pada Pilkada Serentak 2020 di Banten', di salah satu tempat di Teras Kota, Kota Tangerang Selatan, Jumat, 6 November 2020.

Dalam diskusi tersebut, situasi Pilkada Kota Cilegon 2020 pun menjadi bagian dari pembahasan.

Dipandu oleh Ananda Prasetya dari Indonesia Analisis Politik Institute (Indpol) Jakarta, diskusi menghadirkan tiga narasumber yakni Abdul Hakim, Alexander Aur Apelaby, serta Musa Maliki.

Abdul Hakim selaku alumni The Australian National University Canberra mengatakan, jika pada dasarnya proses pemilihan pimpinan daerah jauh berbeda dengan sistem pemilihan zaman kerajaan.

“Kalau sekarang kan kandidat dipilih oleh hasil suara mayoritas melalui pemilu. Jadi siapa pun yang terpilih, itu atas hasil kemenangan suara. Bukan karena anaknya siapa,” katanya.

Baca Juga : Kampanye di Media Sosial, Tiga Paslon Pilkada Kota Cilegon 2020 Dipanggil Bawaslu

Namun begitu, kecenderungan masyarakat untuk mempercayai anak keturunan pimpinan daerah sebelumnya, sudah menjadi hal lazim. Inilah yang menyebabkan isu dinasti tidak efektif di setiap pilkada.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x