Meski Pandemi Covid-19, Kegiatan Kemanusiaan Tak Boleh Berhenti

- 13 November 2020, 10:30 WIB
Tangkapan layar Focus Group Discussion (FGD) Kabar Banten dengan tema
Tangkapan layar Focus Group Discussion (FGD) Kabar Banten dengan tema /Dokumen Kabar Banten/

"Harapannya, dengan dibangunnya jembatan ini, bisa menghubungkan akses jalan anak sekolah untuk belajar lebih nyaman, tidak basah-basahan. Selain itu, bisa menghubungkan dan menggerakkan roda perekonomian para petani dan nelayan, sehingga mampu menjual hasil tani dan tangkapannya menjadi lebih baik," tuturnya.

Baca Juga : Syekh Nawawi Al Bantani, Berjuang untuk Bangsa Indonesia dari Negeri Hijaz

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, Mokhlas Pidono mengatakan, pihaknya dari awal merebaknya Covid-19 hingga sekarang sudah menggelontarkan dana sebanyak Rp3,1 miliar. Dari angka tersebut, sekitar Rp2,2 miliar disalurkan ke fakir miskin, dengan berbagai program.

"Seperti penyemprotan, tempat cuci tangan, pembangunan ekonomi keluarga, dll. Dalam prosesnya dalam membantu masyarakat, pihaknya melibatkan relawan dari mahasiswa, masyarakat, dan lain-lain," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga membangun peternakan dalam jumlah besar untuk edukasi bagi masyarakat. Bukan hanya itu, pihaknya juga mendirikan plasma-plasma yang menjadi ruang untuk memberikan pekerjaan kepada masyarakat.

"Ya dari awal pandemi ini ada 15.000 lebih penerima manfaat ekonomi sosial," katanya.

Baca Juga : Banten Sering Dilanda Bencana, Apa Peran Pusdalops BPBD Banten?

Sementara, Pimpinan Yayasan Mengetuk Pintu Langit, Aden Sunandar pihaknya banyak melakukan aktivitas dalam penanganan penyebaran pandemi. Mulai dari penyemprotan hingga menguburkan jenazah pasien Covid-19.

"Sejak awal pandemi, kita sudah melakukan pemyemprotan lebih dari 15.000 rumah. Sekali semprot, dalam satu titik sebanyak 200-500 rumah kita semprot. Sementara sekolah, masjid dan musala gak terhitung. Kita juga pernah mengawal Pasar Cilegon selama 40 hari menjelang idul kurban dengan menjaga barang-barang pangan," ujarnya.

Adapun untuk penguburan jenazah, dalam perjalanan ada informasi ada yang meninggal 2 hari tidak termakamkan karena adanya ketakutan akibat covid. Sebagai relawan, pihaknya langsung turun menguburkan jenazah.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah