Pilkada Kota Cilegon 2020: Bocoran Materi Helldy-Sanuji pada Debat Kandidat Perdana

- 21 November 2020, 14:51 WIB
Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta.
Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta. /Himawan Sutanto/

KABAR BANTEN - Debat kandidat perdana pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada Pilkada Kota Cilegon 2020, digelar Sabtu, 21 November 2020 ini.

Bertempat di salah satu TV swasta di Jakarta, pasangan calon nomor urut 4 pada Pilkada Kota Cilegon 2020, Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta, membocorkan materi yang akan disampaikan pada debat kandidat tersebut.

Calon Wali Kota pada Pilkada Kota Cilegon 2020, Helldy Agustian mengatakan, jika isu sentral yang akan ia angkat tidak lain soal pengangguran. Menurut dia, banyaknya industri yang ada di Kota Cilegon, belum bisa berperan aktif dalam pengentasan pengangguran.

"Industri ini sangat besar di Kota Cilegon. Kota ini dianugerahi gunung dan perairan laut dengan kedalaman yang baik, sehingga perusahaan padat modal datang ke Kota Cilegon. Namun hal ini tidak sejalan dengan tingkat pengangguran yang cukup signifikan," katanya kepada Kabar Banten, Sabtu, 21 November 2020.

Helldy mengungkapkan, angka pengangguran 2019 cukup tinggi, yakni 9,64 persen atau jumlah orangnya 18 ribu lebih. Kenaikannya cukup signifikan di 2020 ini, yaitu 12,69 persen atau 25 ribu lebih pengangguran.

"Ini perlu campur tangan kebijakan pemerintah yang selama ini mohon maaf, kepedulian pemerintah masih kurang. Sehingga munculah oknum-oknum tertentu yang berperan sebagai calo tenaga kerja. Pengangguran malah disuruh membayar untuk bekerja," ujarnya.

Baca Juga : Pilkada Kota Cilegon 2020: Debat Kandidat, Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta Janjikan yang Terbaik

Menurut Helldy, pentingnya tripartite antara pemerintah, industri dan masyarakat. Ketiganya harus duduk bersama untuk mencari solusi terbaik. Jangan sampai kerugian itu dirasakan oleh masyarakat Cilegon, dimana keberadaan industri tidak dirasakan oleh masyarakat sekitar.

"CSR pun jangan disalurkan dalam bentuk uang, tetapi harusnya dalam bentuk ilmu, training, dimana setelahnya dapat diserap oleh industri di Kota Cilegon," tuturnya.

Pertumbuhan dunia pendidikan di Kota Cilegon pun, ikut menyumbang angka pengangguran. Selain jumlah sekolah menengah pertama dan atas yang terbilang mandeg, kurikulum lembaga pendidikan lanjutan atau tempat perkuliahan di kota baja ini, rata-rata bukanlah yang dibutuhkan industri.

"Sekolah menengah pertama dan atas sangat sedikit. Sehingga tidak bisa menampung lulusan SD. Lalu universitas dengan jurusan industri, di Cilegon itu hanya ada FT Untirta. Selebihnya jurusan manajemen. Inilah yang harus diubah," ujarnya.

"Saya punya rencana untuk memperbanyak sekolah menengah pertama dan atas. Juga mendorong agar universitas dengan jurusan industri diperbanyak di Kota Cilegon," lanjut Helldy.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x