Pasien yang Diisolasi di RSDP Serang, Keluarga Sebut Idap Penyakit Paru

5 Maret 2020, 11:00 WIB

SERANG, (KB).- Pasien Rumah Sakit Drajat Prawiranegara (RSDP) yang kini masih berada di ruang isolasi dan sempat viral videonya disebut mengidap penyakit paru oleh pihak keluarga. Penyakit tersebut diduga didapat akibat mengalami kelelahan setelah pulang menunaikan ibadah umrah sekitar dua minggu lalu.

Seorang anggota keluarga pasien berinisial MZ mengatakan, tidak tahu siapa yang merekam aktivitas di rumah sakit tersebut, sehingga viral di jagad media sosial. Ia membantah jika pasien masuk rumah sakit akibat virus corona.

"Itu kan dari RSDP belum ketahuan hasilnya, mungkin pihak rumah sakit hanya jaga-jaga saja, makanya memakai pakaian lengkap (alat pelindung diri (APD). Tapi yang dari pengujung di luar meresponsnya beda," katanya kepada Kabar Banten saat dikonfirmasi, Rabu (4/3/2020).

Ia menuturkan, saat masuk ke rumah sakit pasien sedang menderita penyakit paru-paru. Penyakit tersebut didapat akibat pasien mengalami kelelahan sehabis melaksanakan ibadah umrah pada Rabu hingga Sabtu (19-29/3/2020). "Memang beliau enggak bisa kecapean," katanya.

Saat ini, kata dia, pasien masih berada di RSDP untuk mendapatkan perawatan. Ia berharap, pasien cepat sembuh dan video yang viral itu tidak tersebar lagi.

Humas RSDP Drg Khaerul Anam mengatakan, Rabu siang kondisi pasien sudah semakin membaik. Namun ia masih tetap berada di ruang isolasi. Sedangkan untuk penyakitnya masih belum bisa di simpulkan.

"Penyakitnya belum (bisa disimpulkan) ini masih infeksi paru. Nanti sore di lakukan rontgen lagi, dada lagi di lihat perkembangannya," ujarnya.

Anam mengatakan, selain itu keputusan untuk merujuk pasien ke rumah sakit Sulianti Suroso pun bisa diambil. Namun demikian pihaknya masih terus berkonsultasi dengan RS pusat infeksi tersebut.

"Tapi RS Sulianti Suroso yang menentukan di rujuk atau tidak. Kalau membaik ya mungkin perawatan disini. Belum bisa dipastikan nanti sore kita rontgen lagi paru parunya," tuturnya.

Baca Juga : Video Suspect Virus Corona Viral di Medsos, RSDP Serang Isolasi Seorang Pasien

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Agus Sukmayadi mengatakan, sesuai dengan protap Kemenkes, Dinkes akan mengadakan pemantauan terhadap keluarga pasien yang memiliki ciri ciri terkena infeksi virus.

"Kita sudah siapkan 31 pusekesmas dengan layanan cepat untuk pemantauan pasien terduga, nanti pemantauan 14 hari terduga ciri ciri Covid 19," ujarnya.

Agus mengatakan, saat ini puskesmas sudah menyiapkan untuk screening awal bagi pasien yang datang atau laporan masyarakat ketika ada yang pulang dari luar negeri khususnya negara positif Corona.

Sampai saat ini kata dia, ada dua orang yang dipantau terkait virus Corona tersebut. Satu orang dirawat di RSDP satu lagi di rumah sakit lain.

"Yang dipantau adalah pasien dan keluarga pasien serta warga sekitar. Kalau TKA (Tenaga Kerja Asing) sudah selesai, mahasiswa juga tiga orang dua dari Petir dari Pabuaran sudah selesai pemantauan dan dinyatakan sehat. Sampai sekarang penerbangan langsung ke Cina di tutup," tuturnya.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengapresiasi langkah RSDP yang langsung melakukan konferensi pers terkait viralnya video pasien tersebut. Namun demikian ia mengingatkan bahwa pasien tersebut tidak bisa langsung di tetapkan atau dijudge sebagai pengidap Corona.

"Harus di tes di Jakarta (RS Sulistiani Suroso) kalau kemarin lihat tenaga medis (pakai APD) harus SOP (standar operasional prosedur). Kan kasian mereka kalau menangani penyakit penyebaran lewat udara, enggak boleh dikorbankan mereka harus dilengkapi APD. Jangan sampai masyarakat diobati tenaga medis sakit," ujarnya.

Namun yang terpenting, kata Tatu, masyarakat jangan jadi phobia terhadap Corona. Hati hati memang di butuhkan oleh masyarakat, jika suhu tubuh naik dengan tanda tanda seperti Corona segera cek ke rumah sakit. Kemudian bagi yang sehat harus menyiapkan supaya terus fit. Masyarakat harus jaga kesehatan diri dan kebersihan lingkungan.

Menurut dia, jika memang saat ini Kabupaten Serang belum menandakan terpapar Corona, maka jangan berlebihan menanggapinya.

"Tapi waspada harus. Di Cina dengar dengar obat (Corona) sudah ditemukan itu katanya jenisnya mendekati obat malaria, ini menenangkan kita. Mudah mudahan kita bisa jawab, kan Indonesia banyak Malaria," ucapnya. (DN)*

Editor: Kabar Banten

Tags

Terkini

Terpopuler