Di Pedesaan, Sensus Penduduk Daring Terkendala Jaringan

27 Maret 2020, 20:45 WIB

SERANG, (KB).- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang menyebutkan sensus penduduk dengan sistem dalam jaringan (Daring) atau online saat ini masih sering terkendala jaringan internet, khususnya di daerah pedesaan. Meski demikian, BPS mencatat sampai saat ini sudah ada sekitar 16 ribu kepala keluarga (KK) yang mengisi sensus daring.

Kepala BPS Kabupaten Serang Indra Warman mengatakan, beberapa daerah yang capainnya masih rendah ada di daerah pedesaan seperti di Gunung sari, Pamarayan, Bojonegara dan Puloampel. Sedangkan untuk daerah perkotaan seperti Kramatwatu, Cikande, Kibin, Ciruas, Anyer dan Cinangka termasuk yang baik capainnya.

"Kita pahami kecamatan agak kota itu bagus, kalau perdesaan masalah sinyal (Internet) dan kemampuan masyarakat memahami aplikasi agak rendah," ujarnya kepada Kabar Banten, Kamis (26/3/2020).

Indra mengatakan, saat ini sensus penduduk online masih berjalan sampai 31 Maret 2020.

"Tiap hari terus kita gencarkan. Sekitar 600 keluarga per hari merespon (mengisi sensus online)," tuturnya.

Indra menjelaskan, sampai saat ini sudah ada sekitar 16 ribu kepala keluarga yang merespon mengisi sensus online tersebut. Dirinya belum tahu apakah masa sensus online ini akan diperpanjang atau seperti apa kedepannya.

“Sebab jika dilihat sensus online ini akan lebih efektif sekarang ini,” katanya.

Indra mengatakan, jika sampai 31 Maret warga yang mengisi sensus online tidak mencapai 20 persen sebagaimana yang ditargetkan, hal itu tidak menjadi masalah. Sebab pada Juli 2020 masih ada sensus wawancara yang akan dilakukan.

"Enggak apa apa intinya kan ada dua cara, ini cara online silakan isi mandiri. Kalau yang tidak (mengisi online) ada sensus wawancara nanti Juli, jadi engak masalah tapi lebih mudah memang kalau masyarakat sudah online sekarang," tuturnya.

Ia mengatakan, untuk imbauan kepada masyarakat sebenarnya sudah disampaikan pada Februari 2020. BPS sudah mengumpulkan para kepala desa (Kades) di kecamatan dalam acara rapat koordinasi kecamatan.

"Kita imbau kades supaya sosialisasi ke RT (Rukun Tetangga) dan RW (Rukun Warga). Cuma respon kades enggak seragam ada yang intens ada yang seadanya. Tapi kita melalui media sosial juga sudah promosikan, terus enggak kalah penting bupati sama sekda sudah buat surat ke dinas, dindik cukup bagus Pak Asep surati bawahannya, ada yang masing masing desa sudah buat laporan. Kalau ASN (Aparatur Sipil Negara) sudah bagus tinggal masyarakat yang masih harus diingatkan," tuturnya.

Disinggung kemungkinan diperpanjangnya jadwal pelaksanaan sensus akibat adanya kasus corona atau Covid 19, Indra mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari pusat.

"Belum (ada arahan), kita tunggu pusat apakah diperpanjang atau tidak. Karena Juli juga ada (sensus wawancara), bisa jadi kalau keadaan seperti ini (wabah) ditunda karena khawatir petugas datang ke rumah malah jadi masalah," ucapnya.

Sementara, Kepala Diskominfosatik Anas Dwisatya mengatakan, Pemkab Serang sudah memberikan arahan kepada masyarakat langsung melalui Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat launching serta memberikan imbauan agar mengisi sensus penduduk online.

"Dari Pak Sekda juga ada surat ke para camat, himbauan untuk SP20 (Sensus penduduk 2020) online ini," ujarnya.

Berdasarkan data persentase keluarga mengisi SP online 2020, hingga Kamis (26/3) pukul 08.45 WIB, sudah 15.699 kepala keluarga atau 60.821 penduduk yang sudah merespon SP online tersebut. Dari jumlah ini sebanyak 12.707 kepala keluarga atau 48.417 penduduk yang dinyatakan clean mengisi SP online 2020. (DN)*

Editor: Kabar Banten

Tags

Terkini

Terpopuler