Harga Gabah Petani di Banten Naik

- 5 September 2017, 09:45 WIB
ilustrasi-gabah
ilustrasi-gabah

SERANG, (KB).- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat adanya kenaikan harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) baik di tingkat petani maupun di penggilingan pada Agustus 2017, jika dibandingkan bulan sebelumnya. "Rata-rata harga gabah di tingkat petani untuk Gabah Kering Panen (GKP) mengalami kenaikan 1,01 persen pada Agustus ini. Kenaikan juga terjadi untuk gabah di luar kualitas naik sebesar 9,98 persen," kata Kepala BPS Provinsi Banten Agoes Soebeno melalui berita resmi statistik yang dikirim ke Kabar Banten, kemarin. Ia mengatakan, untuk gabah kualitas GKP di tingkat penggilingan mengalami kenaikan rata-rata harga sebesar 2,35 persen dan di tingkat petani juga mengalami kenaikan rata-rata harga yakni sebesar 1,97 persen. Menurut dia, rata-rata harga gabah bulan Agustus 2017 di tingkat penggilingan untuk kualitas GKP Rp 4.445 per kg dan kualitas rendah Rp 3.977 per kg. "Dari keseluruhan observasi diperoleh harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp 3.500 per kg untuk kualitas rendah dengan varietas Ciherang dan harga tertinggi di tingkat petani sebesar Rp 4.600 per kg untuk kualitas GKP dengan varietas ciherang," tuturnya. Ia mengatakan, pada Agustus 2017, dari seluruh observasi yang dilakukan ditemukan kualitas GKP sebanyak 71,11 persen, dan kualitas rendah/di luar kualitas 28,89 persen. Dari keseluruhan observasi diperoleh harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp 3.500 per kg untuk kualitas rendah dengan varietas ciherang dan harga tertinggi di tingkat petani sebesar Rp 4.600 per kg untuk kualitas GKP dengan varietas ciherang. "Rata-rata harga gabah kualitas kering panen (GKP) di tingkat penggilingan sebesar Rp 4.393 per kg. Sementara di tingkat petani rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar Rp 4.279 per kg," katanya. Kenaikan gabah petani juga terjadi secara nasional. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, di tingkat petani harga gabah kering panen naik 0,58 persen dan gabah kering giling naik 0,24 persen.` "Sementara di tingkat penggilingan, gabah kering panen naik 0,48 persen dan gabah kering giling naik 0,52 persen," ucap Suhariyanto, seperti dilansir Okezone.  Pantauan BPS tersebut berdasarkan 1.607 transaksi penjualan gabah di 25 provinsi selama Agustus 2017, didominasi transaksi gabah kering panen sebanyak 71,19 persen, gabah kualitas rendah 22,03 persen, dan gabah kering giling 6,78 persen. Selama Agustus 2017 BPS mencatat bahwa di tingkat petani, rata-rata harga gabah kering panen sebesar Rp 4.509,00 per kilogram dan harga gabah kering giling Rp 5.471,00 per kilogram. Sementara di tingkat penggilingan harga gabah kering panen Rp 4.591,00 per kilogram dan gabah kering giling Rp 5.579,00 per kilogram. Sementara harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp 4.013,00 per kg atau naik 2,67 persen dan di tingkat penggilingan Rp 4.104,00 per kg atau naik 2,88 persen. Jika dibandingkan Agustus 2016, rata-rata harga pada Agustus 2017 di tingkat petani untuk GKP naik 0,65 persen, GKG 1,22 persen dan gabah kualitas rendah mengalami kenaikan 0,40 persen. Demikian juga di tingkat penggilingan rata-rata harga untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah mengalami kenaikan masing-masing 0,59 persen, 1,18 persen, dan 0,39 persen. Sementara untuk harga beras, pada Agustus 2017 rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 9.437,00 per kilogram naik sebesar 0,57 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 8.823,00 per kilogram atau naik sebesar 0,91 persen dan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp 8.436,00 per kilogram naik sebesar 0,94 persen. Dibandingkan dengan Agustus 2016, rata-rata harga beras di penggilingan pada Agustus 2017 untuk kualitas premium naik 0,75 persen, kualitas medium turun 0,88 persen, dan kualitas rendah juga turun 0,76 persen. (H-32)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah