Divestasi Saham BJB, Wagub: Bergantung Hasil Audit Bank Banten

- 14 September 2017, 08:15 WIB
Wagub banten andika hazrumy
Wagub banten andika hazrumy

SERANG, (KB).- Keputusan ditarik tidaknya saham Pemprov Banten dari BJB bergantung hasil audit Bank Banten. Jika hasil audit Bank Banten dinyatakan sehat dan progresif, Pemprov Banten siap melakukan divestasi saham BJB untuk dialihkan ke Bank Banten. Hal tersebut dikatakan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, kepada wartawan, Rabu (13/9/2017). "Perlu adanya audit terlebih dahulu terhadap BGD maupun Bank Banten, sehingga nanti kalau kita pindahkan ke Bank Banten itu secure (aman), tidak masalah," ujar Andika. Pemprov tak ingin gegabah menentukan keputusan terkait hal tersebut. Sebab, kata Andika, jika salah mengambil keputusan aset pemprov bisa habis tidak menghasilkan apa-apa. "Gubernur menekankan agar kita tidak salah langkah. Jangan sampai aset kita tarik dari BJB, kemudian kita pindahkan ke Bank Banten itu ternyata tidak secure, bisa habis aset kita. Oleh karena itu, gubernur menekankan agar ada audit dan pemetaan permasalahannya dulu," katanya. Saat ini pihaknya masih menunggu proses audit investigasi yang saat ini dilakukan Inspektorat dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Kita menunggu audit. Misalnya nanti kita ambil aset (dari BJB), ternyata Bank Banten misalnya punya utang, aset kita tergerus," ucapnya.

Baca Juga : Terkait Penyertaan Modal, BGD Diaudit Investigasi

Menurutnya, pada prinsipnya aset pemprov di manapun harus berkembang dan berkontribusi terhadap pembangunan daerah. "Mau itu di BJB ataupun di Bank Banten aset kita harus berkembang. Bank sendiri harus bisa memberikan keuntungan bagi pembangunan daerah. Tentunya Bank Banten sudah lahir, harus dibesarkan tapi dengan catatan kita ingin bank sehat, audit kan komprehensif, bocornya di mana, nanti kita tambalnya di mana. Kalau hasil audit bagus dan Bank Banten punya progres yang besar tidak masalah, sudah tanggung jawab kita membesarkan Bank Banten," tuturnya.

Audit Investigasi Masih Berjalan

Terpisah, Inspektur Pemprov Banten E. Kusmayadi mengatakan, hingga saat ini audit investigasi terhadap Banten Global Development (BGD) dan Bank Banten masih berjalan. "Belum selesai, tinggal sedikit lagi. Ya 20 harian lah," ujar Kusmayadi, melalui pesan WhatsApp, kemarin. Sebelumnya diberitakan, saham Pemprov Banten di BJB bisa laku Rp 1,3 triliun jika dijual di bursa pasar. Ketua Harian Badan Anggaran (Banggar) DPRD Banten, Budi Prajogo menuturkan, penyertaan modal awal Pemprov Banten ke BJB sebesar Rp 130,147 miliar. Kemudian setiap tahunnya pemprov mendapat dividen dan laba ditahan (audit) yang nilainya saat ini mencapai Rp 170 miliar. "Jadi akumulasinya sekitar Rp 350 miliar. Nah, umumnya di pasar (modal) itu hitung-hitungannya kalau dijual ke publik bisa 2,5 sampai 3 kali lipat dari nominal saham. Karena BJB ini Tbk, dan dianggap publik sebagai bank yang sehat, kondisinya bagus. Jadi estimasi kita bisa laku Rp 1 triliun. Dengan catatan saham BJB di pasar itu tidak mengalami turbulensi" ujarnya. (H-42)***

Penyertaan Modal Diaudit Investigasi, Ayip: Ini Awal Bagus

Alihkan ke Bank Banten, DPRD Banten Dorong Penarikan Saham Bjb

Tarik Saham dari BJB, Pemprov Banten Bisa Raup Rp 1 Triliun

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah