SERANG, (KB).- Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat (HU Kabar Banten) Rachmat Ginandjar mengatakan, media massa harus menjadi penerang kehidupan masyarakat. Apalagi saat ini media massa sedang menghadapi tantangan berupa informasi yang hoax alias tidak sesuai fakta dan kenyataan. "Kabar Banten senantiasa berkomitmen untuk tetap menjadi penerang kehidupan masyarakat melalui pemberitaan yang mencerdaskan dan berpihak kepada kepentingan publik dalam rangka membangun Provinsi Banten," kata Rachmat Ginandjar pada acara Tasyakur Binikmah Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Kabar Banten di halaman Kantor HU Kabar Banten, Jl. Jenderal Ahmad Yani Kota Serang, Senin (30/10/2017). Turut hadir dalam acara tasyakuran tersebut Pemimpin Redaksi Kabar Banten Abdul Rohim, Bupati Pandeglang Irna Narulita, anggota DPR RI sekaligus suami Bupati Pandeglang, Dimyati Natakusumah, tokoh masyarakat Banten, Embay Mulya Syarif serta jajaran karyawan HU Kabar Banten. Menurut pria yang akrab dipanggil Ragin ini, dalam HUT ke-17, Kabar Banten mengusung tema "Kita Rawat Kebebasan, Peran dan Fungsi Pers untuk Membangun dan Menyejahterakan Masyarakat Banten. Tema ini, kata Ragin, masih relevan dengan kondisi kekinian. Ragin mengatakan, saat ini ada media yang satu sisi memuji dan mencaci maki, namun ada juga yang tegak menjunjung keadilan. "Tetapi ada juga yang menjual kebenaran hanya untuk bisnis dan komersil," katanya. Ia menuturkan, di dunia ini terdapat dua hal yang menjadi penerang yaitu yang pertama adalah matahari dan kedua adalah pers. Dunia bisa menjadi terang dengan keberadaan pers, karena dapat dibayangkan jika tidak ada media yang memantau maka dunia akan gelap. "Keberadaan media akan menjadi penerang dan membantu Banten menjadi lebih maju," ucapnya. Sebaliknya, dia mengatakan, ada pula dua hal yang membuat pandangan menjadi gelap, yaitu tukang sulap yang seolah-olah benar tetapi sebenarnya itu adalah hanya tipuan belaka. Kedua adalah pers yang sehari-hari menyebarkan fitnah atau hoax. "Itu yang harus diperhatikan oleh media dan kedepan kami ingin menjadi penerang dan tidak mau menjadi media yang gelap," ujar Rahmat.