Perusahaan Diminta Selesaikan Sanitasi

- 31 Oktober 2017, 14:30 WIB
ilustrasi sanitasi
ilustrasi sanitasi

SERANG, (KB).- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang meminta perusahaan yang berada di Kabupaten Serang untuk ikut menyelesaikan permasalahan sanitasi dan air minum di masyarakat. Hal tersebut dapat dilakukan perusahaan melalui dana corporate sosial responsibility (CSR) atau tangung jawab sosial perusahaan. "Sanitasi dan cakupan air bersih di Kabupaten Serang belum semua. Di kami (Kabupaten Serang) cakupan air bersih 60 persen, air minum 70 persen, masih punya PR banyak. Dengan kendala keterbatasan anggaran, kami harus bisa mengajak dari berbagai pihak, termasuk swasta di dalamnya, untuk turut menyelesaikan bersama pemkab," kata Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah yang ditemui seusai menerima rombongan dari Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi), di Pendopo Bupati, Senin (30/10/2017). Dengan keterbatasan anggaran pemerintah, menurut dia, potensi yang ada di Indonesia dalam hal tersebut perusahaan-perusahaan asing, BUMN harus diajak pemerintah untuk masuk ke area sanitasi dan air bersih. "Diajak menyelesaikan persoalan sanitasi dan persoalan air bersih, karena gak selesai-selesai permasalahan ini dan inti dari kesehatan kan dari sini ( sanitasi dan air besih). Bagaimana masyarakat kami bicara soal kesehatan, jika air bersih saja tidak tersedia, sanitasi saja mereka belum familiar," katanya. Dalam hal sanitasi, ujar dia, bukan hanya sekadar dibangunkan secara fisiknya, misalnya untuk MCK, tetapi pola pikir masyarakatnya juga harus diubah. "Persoalan ini bukan hanya di Kabupaten Serang, tapi hampir ada di seluruh kabupaten atau kota di Indonesia," ucapnya.  Ia menuturkan, potensi-potensi yang ada, seperti ke UNICEF juga coba digerakkan untuk CSR. "Di Kabupaten Serang ada cargill (perusahaan asing) yang juga sudah bisa masuk dalam hal sanitasi dan air bersih. Diharapkan ada perusahaan-perusahaan asing lain yang juga konsen ke sini (bidang sanitasi dan air bersih," tuturnya. Terkait kunjungan dari Akkopsi, UNICEF didampingi Care International yang sekarang sedang menjalankan program CSR-nya terkait sanitasi. Di Kabupaten Serang, ada dari perusahaan cargill yang sudah menjalankan program CSR-nya untuk sanitasi sekolah sejak 2016.  Dalam program tersebut, guru, siswa, dan wali murid diberi pemahaman terkait sanitasi. Setelah itu, cargill juga akan masuk dalam bentuk fisiknya dan diselesaikan akhir 2017. "Jadi, dalam pertemuan ini, kami berdiskusi terkait sanitasi sekolah, sanitasi secara umum di masyarakat, dan tentang air bersih," katanya. Sementara, Direktur Eksekutif Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi), Josrizal Zain mengatakan, Akkopsi beranggotakan 465 wali kota dan bupati di seluruh Indonesia. Organisasi tersebut, tugasnya bagaimana, agar sanitasi dan air minum jadi 100 persen cakupannya di 2019. "Sanitasi dalam hal ini sampah, limbah keluarga, dan air minum kami targetkan aksesnya menjadi 100 persen pada 2019, artinya kami berusaha menyukseskan program pemerintah, agar semua rakyat Indonesia pada 2019 sudah punya kases ke air minum, kemudian bagaimana pengelolaan sampah dan limbah itu betul-betul diperbaiki," ujarnya. Ia menambahkan, untuk sampah misalnya mulai dari rumah tangga perkantoran dan pasar sampai ditempatkan di TPSA bagaimana mengelolanya, agar tidak berdampak negatif terhadap masyarakat. Begitu juga limbah, ucap dia, bagaimana semua masyarakat Indonesia tidak ada yang buang air besar sembarangan. "Tugas kami bagaimana mengadvokasi, mengampanyekan dan mengedukasikan kepada bupati dan wali kota yang ada di seluruh Indonesia. Khusus untuk Kabupaten Serang kami juga membicarakan sanitasi sekolah, di sini sudah memberikan pembelajaran yang baik ke daerah lain, karena di Kabupaten Serang sudah ada program, agar di sekolah sanitasinya bagus, sudah ada WC untuk digunakan anak saat disekolah," tuturnya. (YY)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah