Ketua DPRD Banten Kunjungi Nenek Wati

- 7 November 2017, 16:30 WIB
Asep Rahmatullah kunjungi nenek wati
Asep Rahmatullah kunjungi nenek wati

SERANG, (KB).- Ketua DPRD Provinsi Banten sekaligus ketua DPD PDI Perjuangan Banten, Asep Rahmatullah menyambangi rumah nenek Wati yang mengaku sebagai pengasuh putri Presiden Soekarno yaitu Megawati Soekarno Putri beberapa tahun lalu. Saat ini, ia tinggal di sebatang kara di pinggir rel kereta api Lingkungan Sumur Pecung, RT/RW 03/01, Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang, Kota Serang. Saat dikunjungi, nenek Wati menceritakan kepada Asep Rahmatullah saat usianya 8 tahun pernah tinggal di Istana Negara, Jakarta bersama ayahnya bernama Amsar yang bertugas sebagai tukang sapu istana dan mengasuh putri Presiden Soekarno, yaitu Megawati Soekarnoputri. Hingga akhirnya, ia hijrah ke Banten untuk mengadu nasib, setelah ayahnya meninggal dan cerai dengan suaminya. Asep mengatakan, kunjungannya ke rumah nenek Wati untuk bisa melihat langsung kondisi atau keberadaannya saat ini. Setelah datang ke rumah nenek Wati, ia langsung menceritakan bahwa selama 1 tahun pernah mengasuh Megawati di Istana Negara. "Hal ini menjadi bentuk kepeduliannya atas nama Megawati Soekarno Putri," ucapnya kepada Kabar Banten, Senin (6/11/2017). Dia menjelaskan, hingga saat ini ia mengaku belum menceritakan langsung ke Megawati terkait keberadaan nenek Wati. Mendengar kisahnya tersebut, ia menyakini bahwa nenek Wati betul-betul pernah tinggal di Istana dan mengasuh putri Presiden Soekarno."Kalau orang yang mengarah, sepertinya harus membuat skrip atau sekenario yang di umur 110 tahun. Ini rasanya, kalau bukan pengalaman pribadi, tidak sefasih itu menceritakannya," ujar Asep. Dalam waktu dekat, kata dia, pihaknya akan segera menyampaikan ke Megawati. Setelah melihat langsung kondisi nenek Wati tersebut, ia pun memberikan beberapa bantuan seperti kasur lantai, makanan serta pakaian. "Selain itu, saya juga memberikan beliau kontrakan dan akan saya tanggung selama masa hidupnya. Tadinya, saya mau bangun rumah ibu Wati, tetapi itu lahan PJKA, tapi akhirnya saya sewakan rumah kontrakan," katanya. Saat dikonfirmasi, Nenek Wati mengatakan, ia merasa senang ketika dikunjungi dan diberikan bantuan. Namun untuk menempati rumah kontrakan tersebut, ia masih ragu dan belum siap meninggalkan rumah lamanya. "Kalau disana sepi ga kaya di rumah itu. Maunya mah rumah ibu dibangun aja, atapnya dibenerin sama dipasang bilik. Itu aja," ujarnya. Sementara, sampai saat ini ia mengaku tidak mau bertemu dengan Megawati. Sebab, ia merasa malu dengan kondisinya saat ini dibandingkan dulu yang masih mengasuhnya di Istana Negara. "Sekarang mah malu ketemu ibu Megawati, karena kondisi ibu kaya gini sekarang," tuturnya. (TM)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah