Literasi Media dalam Menangkal 'Hoax'

- 15 November 2017, 06:20 WIB
IMG-20171115-WA0000
IMG-20171115-WA0000

Pengaruh media massa dan media sosial, selain sisi manfaat, juga menimbulkan sisi negatif yakni kegelisahan akan terkikisnya nilai-nilai tabayyun (konfirmasi), berita bohong atau hoax, dan liarnya ujaran kebencian, terutama di media sosial. Oleh karena itu, pentingnya literasi media dan digital sebagai filter atas liarnya informasi yang menyebar ke masyarakat. "Dari bangun tidur hingga bangun tidur, manusia saat ini, sadar atau tidak sadar dipengaruhi oleh teknologi komunikasi, seperti gawai (gadget)," kata Guru Besar Komunikasi Budaya Ahmad Sihabudin dalam seminar bertajuk "Literasi Media Bgai Ormas Islam" yang digelar MUI Provinsi Banten di Pendopo Gubernur Banten, Selasa (14/11/2017). Bahkan, kata Sihabudin, saat ini masyarakat sedang galau karena menghadapi situasi "krisis komunikasi". "Kegalauan ini mirip dengan kegalauan kita menghadapi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, kebakaran hutan, kekerasan dan kejahatan yang semuanya datang mendadak dengan tingkat intensitas yang melampaui ramalan warga masyarakat atau para pejabat pemerintah," ujarnya. Oleh karena itu, Ketua Komisi Komunikasi dan Informatika MUI Banten ini mengatakan, perlu ada gerakan pendampingan pada masyarakat dalam hal belajar memahami media. Menurut dia, literasi media adalah kemampuan untuk memahami, menganalisa, dan mendekonstruksi pencitraan media. Kemampuan untuk melakukan hal ini ditujukan agar pemirsa sebagai konsumen media (termasuk anak-anak) menjadi sadar (melek) tentang cara media dikonstruksi (dibuat) dan diakses. "Pemahaman terhadap literasi media tersebut merupakan salah satu konsep untuk membangun pengetahuan konsumen terhadap tekanan isu-isu media. Literasi media juga memberikan penekanan kepada setiap individu konsumen media di masyarakat melakukan kontrol terhadap conten media yang dimungkinkan dapat memengaruhi budaya konsumen," tuturnya. Sihabudin mengatakan, selain media massa, media-media online semakin memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin mengembangkan media sebagai sarana publisitas politis, termasuk dakwah setelah industri tekno-digital terus berkembang guna mendukung akses media online. "Di sinilah kesempatan para ulama, seiring peningkatan konsumsi gawai, memanfaatkan ketersediaan media berbasis digital guna memberikan pencerahan pada publik. Media-media online belakangan menjamur, bak semut di tengah serakan gula pasir. Selain biayanya (developing dan produksi) cukup murah, pembuatan kontennya tidak serumit media televisi dan radio," ucapnya. Sekretaris Umum MUI Provinsi Banten Prof. Dr. Zakaria Syafei menyoroti tentang peran media massa dalam memperkokoh ukhuwah Islamiyah. Menurut Zakaria, media massa terbukti sangat efektif mempengaruhi pola pikir, pemahaman, dan perilaku manusia. "Siapa yang menguasai media, dialah yang akan menguasai dunia. Karena sumber utama kekuasaan yang baru adalah informasi yang menyebar kepada banyak orang atau opini publik. Oleh karena itu, kata Zakaria, pentingnya pengurus Ormas Islam dalam penguasaan informasi terutama untuk tujuan memperkokoh ukhuwah islamiyah dengan memperhatikan kontennya. Seperti selalu berprasangka baik, berpegang kepada agama Allah, menjalin tali silaturahim dan melakukan tabayyun terhadap informasi yang diterima. "Kode etik ukhuwah salah satunya tabayyun. Ini upaya dalam mengangkal informasi bohong atau hoax," katanya. Sedangkan Anggota Komisi V DPRD Banten Suryadi Hendarman mengatakan, DPRD Banten siap untuk mendorong gerakan literasi media massa dan digital. "Gerakan literasi media penting agar masyarakat mampu memilih dan memilah terhadap informasi yang beredar," tuturnya. Suryadi menuturkan, pada 2018, DPRD pembentukan diorama, yang menjadi wadah produksi film sejarah Banten dan juga keunikan dan kekhasan seni, budaya, makanan dan sebagainya. "Nanti film ini diwajibkan untuk ditonton kepada pelajar agar mengetahui tentang nilai-nilai lokal Banten," ucap Suryadi yang juga politisi PKB ini. (Maksuni Husen)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah