SERANG, (KB).- DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Banten menghimpun sebanyak 450 nama untuk menjadi calon anggota DPRD kabupaten/kota se-Banten, DPRD Provinsi Banten, dan DPR RI pada Pemilihan legilatif (pileg) 2019. Di antara nama-nama tersebut juga terdapat nama mantan Bupati Pandeglang, Achmad Dimyati Natakusumah, dan mantan Kepala Bidang (Kabid) Budaya, Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Banten, Yemmelia. Baik Dimyati maupun Yemmelia pada Pilgub Banten 2017 sempat mendaftar sebagai bakal calon dari unsur perseorangan. Namun langkah keduanya tak lanjut karena sebelum ada penetapan calon Dimyati mengundurkan diri dari pencalonan. Dalam daftar bakal calon anggota legislatif dari PKS, Dimyati dicalonkan sebagai bakal calon Anggota DPR RI Dapil I Pandeglang Lebak. Dimyati dipasang bersama kader PKS antara lain Ahmad Syadeli Karim (Anggota DPD), Sanuji Pentamarta dan Syaukatudin (Anggota DPRD Banten). Sedangkan Yemmelia dicalonkan sebagai bakal calon anggota DPR RI Dapil II yang meliputi Kota/Kabupaten Serang dan Kota Cilegon. Yemmelia dipasang bersama dengan kader PKS yang sudah kesohor seperti Jazuli Juwaini (Anggota DPR), Ei Nurul Khotimah (mantan Wakil Ketua DPRD Banten), dan Eman Sukirman (adik mantan Mentan Anton Apriantono). Untuk kursi DPRD Banten, PKS tetap memasang muka-muka lama seperti Miftahuddin (Ketua Umum DPW PKS Banten), M. Najib Hamas, Bonni Mufidjar, dan Budi Prajogo. Sedangkan Sekretaris Umum DPW PKS Banten Gembong R Sumedi dicalonkan ke DPRD Provinsi Banten dari Dapil Kabupaten Serang. Ketua DPW PKS Provinsi Banten, Miftahuddin mengatakan, jumlah tersebut khusus yang daftar ke DPW PKS Banten beserta DPD PKS kabupaten/kota se-Banten. "Ada 450 caleg, DPR RI sampai DPRD kabupaten/kota," katanya seusai kegiatan peluncuran calon DPR RI, DPRD Provinsi Banten dan DPRD kabupaten/kota dari DPW PKS Provinsi Banten di salah satu hotel di Kota Serang, Sabtu (9/12/2017). Untuk Pileg 2019 PKS menargetkan perolehan suara hingga 12 persen, atau setara dengan setiap Dapil ada calon dari PKS yang terpilih. "Insya Allah (DPW PKS Banten) mampu mencapai target kemenangan yang ditetapkan DPP, kita targetnya 12 persen. Untuk DPRD Provinsi Banten targetnya 12 kursi," ucapnya. Ia memastikan nama-nama calon tersebut akan maju dalam Pileg 2019, kecuali ada suatu halangan yang membuat nama-nama tersebut harus mundur dari pencalonan. "Misalnya ada kekurangan administrasi," tuturnya. PKS memang menjadi partai pertama yang melaunching nama anggota DPR. Itu dilakukan agar mereka mempunyai kesempatan untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat. "Sengaja dilakukan sedini mungkin," katanya. Di antara nama tersebut juga terdapat calon dari kalangan muda, usianya dari 20 sampai 30 tahun. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memberikan ruang aspirasi kepada anak muda. "Memang kita juga targetnya setiap dapil itu harus ada caleg muda," katanya. Ia berharap, nama-nama yang sudah terdaftar di DPW PKS Banten mulai menyosialisasikan diri kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengenal secara jelas latar belakang berikut visi misi mereka. "Untuk pemenangan PKS 2019," katanya. Miptah mengatakan, soliditas kader dan kerja dengan sistem menjadi modal besar PKS dalam mengejar target 12 persen. "PKS optimistis bisa memenuhi target tersebut karena kesiapan kader dan mesin partaipun sudah siap bekerja," ujar Miptahudin. Anggota Komisi IV DPRD Banten ini menegaskan, PKS akan menjadi partai Islam yang konsen sebagai partai yang dekat dengan masyarakat. "Tagline Berkhidmat untuk Rakyat sudah bekerja dan mendapat respons positif dari publik. Ini menjadi modal PKS juga karena kepercayaan publik jadi energi bagi PKS," ucap Miptah. Miptah mengatakan, untuk mengejar target 12 persen struktur PKS mulai dari DPW, DPD, DPC sampai ranting harus bekerja dengan semangat pengabdian. "Semangat pengabdian inilah yang selama ini membuat PKS tetap mendapat kepercayaan. Semangat pengabdian ini pula yang menjadi ruh PKS dan dipahami para kader PKS," tutur mantan Dekan Universitas Muhammadiyah Jakarta.