Maulid Nabi di Kampung Tanggul, Furnitur Hingga Motor Jadi Isi Panjang Mulud

- 15 Desember 2017, 13:30 WIB
rebutan-panjang-mulud
rebutan-panjang-mulud

PERAYAAN Maulid Nabi Muhammad SAW selalu disambut meriah warga Kota Serang. Tradisi yang melekat di hari kelahiran Rasulullah tersebut, yaitu Panjang Mulud. Hiasan besar dengan bentuk unik berwarna-warni, adalah satu contoh penampakan menarik yang menandai adanya tradisi Panjang Mulud. Panjang adalah istilah alat yang digunakan untuk membawa barang-barang sedekah tersebut. Bentuk panjang umumnya perahu, masjid, tetapi beberapa juga membuatnya dengan bentuk ikan, burung, kuda atau mobil yang bisa juga mobil yang dihias. Selain dihias dengan kertas warna-warni, bunga kertas, panjang juga digantungi telur rebus yang diletakkan di penyangga berhias khusus. Selain telur, panjang biasanya diisi dengan berbagai barang yang bisa diperebutkan masyarakat. Tradisi Panjang Mulud masih lestari dan banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Kota Serang, seperti yang dilakukan Masyarakat Kampung Tanggul, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Kamis (14/12/2017). Pemandangan unik nampak dalam tradisi Panjang Mulud di Kampung tersebut. Tidak kurang dari 100 Panjang Mulud diarak warga, seperti biasa Panjang Mulud dilengkapi berbagai macam barang, mulai dari beras, mi instan, kopi, telur, alat jemur pakaian, sejadah, dan pakaian. Berbeda, dalam Panjang Mulud di kampung tersebut berisi sepeda motor dan perlengkapan furnitur berupa lemari. Warga yang ikut dalam tradisi tersebut juga cukup banyak, jumlahnya ratusan orang. Awalnya, ratusan warga berkumpul di Jalan Samaun Bakri sekitar kampung tersebut pada 09.00 WIB. Dengan diiringi selawatan dan suara petasan, warga secara bersama mulai mengangkat Panjang Mulud, kemudian mengaraknya hingga Pasar Rau, Kota Serang, dan berhenti di depan Masjid Jami Alittihad, Kampung Tanggul. Di depan masjid tersebut, warga berkumpul menunggu kegiatan pembagian sedekah isi Panjang Mulud. Sambil menunggu, warga berkerumun tersebut diiringi musik rebana dan selawatan. Bersamaan dengan itu, warga juga terlihat nampak asyik berjoget. Sekitar pukul 13.00 WIB, warga kemudian diarahkan menuju lahan terbuka di depan masjid. Di sinilah lokasi warga menerima sedekah isi Panjang Mulud. Ratusan warga berkumpul, di tengah perkumpulan terdapat ratusan isi Panjang Mulud yang dipagari bambu. Panitia membagi dua bagian warga, laki-laki dan perempuan. Waktu pembagian tiba, warga secara bergiliran menerima sedekah. Beberapa menit masih berlangsung tertib, menit berikutnya ada warga terus berdatangan. Namun, panitia tidak mengizinkan warga yang baru datang mengikuti pembagian sedekah dengan alasan untuk ketertiban. Namun, karena warga memaksa adu mulut juga tak terelakan. Kondisi warga berdesakan, antara warga yang baru selesai menerima sedekah dengan dengan yang baru datang bertemu pada pada satu pintu masuk. Hingga selesai pembagian sedekah berlangsung aman. Panitia Umum Maulid Nabi Muhammad SAW Kampung Tanggul, Toto Sugiarto menuturkan, isi Panjang Mulud yang disedekahkan kepada masyarakat luas hanya yang berbentuk makanan. Sementara, sepeda motor dan furnitur biasanya diberikan kepada kiai atau ustaz yang diundang. “Mengundang kiai 60, penzikir juga ada,” katanya. Ia bercerita, tradisi Panjang Mulud seperti demikian sudah berlangsung puluhan tahun. Biasanya melibatkan 10 RW di Kampung Tanggul. “Sejak saya belum lahir juga sudah ada tradisi kaya gini,” ujarnya. Panjang Mulud berikut isinya datang dari masyarakat luas. Memberikan secara sukarela untuk memeriahkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. “Dari warga semuanya secara individu,” ucapnya. Sementara, warga yang mengeluarkan Panjang Mulud berisi sepeda motor, H Furqon mengatakan, bahwa apa yang dilakukannya atas dasar keikhlasan dan mengharap berkah dari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. “Setiap tahun supaya lebih meningkat,” tuturnya. (Sutisna)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah