Pemkab Serang Kerja Keras Kejar Pembangunan, Tatu: ASN Bahkan Infak untuk RTLH

- 19 Januari 2018, 09:15 WIB
obrolan mang fajar bupati serang
obrolan mang fajar bupati serang

Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, mengatakan, Pemkab Serang kerja keras untuk menyelesaikan permasalahan dan ketertinggalan pembangunan di berbagai bidang. Untuk penuntasan rumah tidak layak huni (RTLH), kata dia, aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Serang bahkan mengeluarkan infak untuk program tersebut. Menurut Tatu, penuntasan RTLH masih ada sekitar 12 ribu rumah. Pemkab, kata dia, mengupayakan pengentasannya dengan berbagai cara. "Bahkan infak dari ASN yang diberikan ke Baznas, untuk kemudian disalurkan. Karena kalau dari APBD, kan sudah terkunci by name by address. Tapi jika tiba-tiba ada yang di luar itu, tentu tidak bisa. Makanya, disiasati dari program infak ASN itu. Jadi, jika ada yang mendesak dan obyeknya diluar data, bisa langsung ditangani," ujar Tatu dalam kegiatan Obrolan Mang Fajar yang digelar Kabar Banten bersama Bupati Serang, di ruang rapat Kabar Banten, Kamis (18/1/2018). Tatu mengatakan, pihaknya sedang berusaha berbenah di Kabupaten Serang. Dengan serba kekurangan, pihaknya berharap masyarakat bisa mengerti dan bersabar. "Dan ini juga harus dibantu oleh masyarakat," katanya. Meski demikian, pihaknya butuh peran serta dari semua pihak untuk memberi koreksi dan mencari solusi. "Termasuk peran media, untuk merngoreksi serta turut memberikan solusi. Soal kemiskinan, RTLH (rumah tidak layak huni), irigasi, infrastruktur, dan persoalan air bersih, memang masih menjadi persoalan di Kabupaten Serang. Masih banyak PR yang harus kami selesaikan," kata Tatu. Menurut dia, media juga menjadi bagian untuk mengoreksi dan turut memberi solusi dalam permasalahan."Koreksi memang kami butuhkan, tapi tentu tidak tendensi, apalagi ke pribadi. Karena, tanpa koreksi, juga kita tidak tahu kesalahan yang harus diperbaiki," ujarnya.  Tatu bersyukur bisa bersinergi dengan semua pihak termasuk media. Jika tidak ada media, kata dia, apa yang telah dilakukan pemkab, belum tentu akan diketahui masyarakat luas. Melalui media, kata dia, kegiatan pemkab untuk pembangunan Kabupaten Serang bisa tersampaikan ke masyarakat. "Kami berharap banyak ke media, karena dengan luas Kabupaten Serang tidak mungkin kami langsung menginformasikan sekaligus ke masyarakat," katanya. Percepatan infrastruktur Dengan kelemahan Pemkab Serang, menurut dia, harus banyak mendengar saran dan solusi demi menyelesaikan permasalahan. Begitu juga hal-hal yang sedang diupayakan pemkab, harus tersampaikan ke masyarakat. "Seperti persoalan infrastruktur jalan, saya tidak bisa menyelesaikan dalam satu periode saya. Tapi, kami berupaya. Sekarang di Kabupaten Serang, ada Perda Percepatan Pembangunan Infrastruktur, yang setiap tahun ditargetkan 100 kilometer jalan terbangun dengan mantap (Beton)," katanya. Untuk itu, Pemkab Serang butuh anggaran Rp 300 miliar per tahun. Namun, pemkab belum mampu mengcover semuanya dari APBD, karena masih terbatas. "Kami butuh Rp300 miliar untuk 100 kilometer jalan. Sedangkan belanja pemkab, hanya Rp 600 miliar. Kalau ditarik semua kesitu (infrastruktur jalan), beberapa dinas bisa libur dulu nanti. Dari APBD itu paling maksimal Rp 150 miliar, tapi itupun susah. Jadi paling tinggi Rp 100 miliar, maka sisanya saya harus cari ke pusat, dan provinsi, dan alhamdulillah bisa," katanya. Selain persoalan infrastruktur, kata Tatu, soal pengangguran juga masih menjadi permasalahan. Menurut dia, banyak ide yang sedang diupayakan untuk pengentasan pengangguran, seperti memperbaiki kualitas SDM dengan pelatihan khusus agar dapat masuk ke dunia kerja di Kabupaten Serang. "Di Kabupaten Serang potensi ada industri dan pertanian. Di industri saya sudah komunikasi dengan pihak industry, kenapa warga saya sulit masuk. Ternyata, menurut mereka persoalannya skill SDM-nya. Oleh karena itu, saya sudah sampaikan ke dinas terkait agar memperbaiki skill SDM, jadi diberi pelatihan, kemudian job matching di sekolah-sekolah. Ini salah satu solusi yang ada dipikirkan, tapi saya juga tidak tahu pasti apa informasi ini sampai atau tidak ke masyarakat. Walaupun belum terealiasi, pengangguran terkurangi secara signifikan. Tapi, kami harap masyarakat tahu apa yang sedang kami lakukan," ujarnya. (Yomanti Hasbullah)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah