Pembangunan RSUD Kota Serang Bergantung Banprov

- 20 Februari 2018, 10:00 WIB
3---Toyalis-Kadinkes
3---Toyalis-Kadinkes

SERANG, (KB).- Pembangunan Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kota Serang tahap dua bergantung pada bantuan keuangan Provinsi Banten (banprov). Sebelumnya, pada tahap pertama pembangunan RSUD tersebut, sudah menelan anggaran sekitar Rp 50 miliar. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Toyalis mengatakan, pembangunan tahap selanjutnya, yaitu membangun ruang operasi dan unit gawat darurat (UGD). “Sebelumnya, saya sudah mengusulkan Rp 27 miliar dari banprov itu, tapi yang disetujui itu sekitar Rp 20 miliar,” katanya kepada Kabar Banten, Senin (19/2/2018). Ia menuturkan, saat ini RSUD Kota Serang belum memiliki ruang UGD dan operasi. Sementara, yang ada hanya poliklinik dan ruang rawat inap. “Sekarang ini untuk rawat inap direncanakan untuk kelas 2 dan 3, kemudian satu gedung lagi untuk kelas 1 dan VIP,” ujarnya. Menurut dia, di tahap pertama sudah selesai, tetapi tidak semua gedung ada. Seharusnya, ucap dia, terdapat kamar operasi dan UGD. Menurut dia, progres pembangunan RSUD tinggal 40 persen. “Kebutuhan anggaran untuk ruang operasi bergantung dengan kebutuhan, karena yang besar itu ruangan operasi dengan alatnya. Tapi, lebih besar itu pada alat-alatnya,” tuturnya. Untuk pembangunan ruang operasi, dia mengatakan, dari sisi ruangan atau temboknya harus khusus. Kemudian, perlu ada tempat tidur operasi, lampu operasi, dan alat-alatnya. Ia menuturkan, besaran anggaran bergantung dengan banyaknya alat-alat yang dibutuhkan dan tentu dengan kualitas terbaik. “Jumlah Rp 20 miliar tersebut diperuntukkan bagi ruang UGD dan operasi. Selain itu, digunakan untuk kebutuhan IPAL (instalasi pengolahan air limbah) di rumah sakit,” katanya. Sementara, untuk kebutuhan obat-obatan saat ini sudah terpenuhi dari APBD Kota Serang. Direncanakan jika anggaran untuk ruang UGD dan operasi tersebut cair, pembangunan akan segera running. RSUD Kota Serang tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada 2018 ini. Namun, hal tersebut dapat terealisasi jika anggaran yang dibutuhkan mencukupi. “Untuk kebutuhan kamar operasi direncanakan 2 kamar dan UGD 1 kamar. Kamar operasi dibagi atas kamar operasi bedah umum dan kamar operasi bersalin,” ujarnya. Sementara, untuk pegawai rumah sakit sudah ada 130 orang, yakni 10 orang dokter umum, 8 dokter spesialis, 40 perawat, 16 orang bidan, dan sisanya untuk tenaga lain, seperti tenaga gizi, kesehatan lingkungan, dan tenaga keuangan. (TM)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah