Isu Teror Ulama, 17 ODGJ Diamankan Petugas

- 27 Februari 2018, 11:45 WIB
2---hl-orgil
2---hl-orgil

SERANG, (KB).- Sebanyak 17 orang yang diduga mengalami gangguan jiwa atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) diamankan petugas gabungan dalam razia pada Senin (26/2/2018). Operasi tersebut dilakukan dalam rangka menyikapi merebaknya isu yang berkembang di masyarakat terkait penculikan dan penganiayaan ulama yang diduga dilakukan oleh oknum yang menyamar sebagai ODGJ. Pantauan Kabar Banten, personel gabungan, terdiri atas unsur TNI, Polri, Muspika, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Satpol PP Kabupaten Serang tersebut, melakukan penyisiran dari Kecamatan Ciruas sekitar pukul 10.30 WIB. Penyisiran tersebut, dilakukan di sepanjang Jalan Nasional Serang-Jakarta wilayah Serang Timur dan memeriksa tempat-tempat yang biasa ditemukan ODGJ. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas dengan para ODGJ tersebut. Bahkan, sempat ada yang berhasil melarikan diri saat hendak ditangkap. Ada juga yang pasrah saat didatangi petugas. Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban pada Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Serang, Hanafi mengatakan, dalam operasi yang dilakukan mulai dari Ciruas, Kragilan, Kibin, dan Cikande tersebut, ada 17 orang yang diamankan. “Masih sedikit, yang penting ada hasilnya,” katanya. 17 orang tersebut, ujar dia, langsung diserahkan kepada Dinas Sosial untuk dibawa ke Yayasan Bani Syfa di Kecamatan Pamarayan. “Nanti itu tugas Dinsos. Seperti yang disampaikan Dinsos Kabupaten Serang, bahwa mereka akan menyurati Dinsos Provinsi terkait hasil kegiatan yang dilakukan pemkab,” ujarnya. Sementara, Kepala Dinas Satpol PP Kabupaten Serang, Hulaeli Asykin menuturkan, razia dilakukan untuk menyikapi adanya isu nasional tersebut. Tugas pemkab dan aparat keamanan mengamankan daerahnya, maka operasi tersebut dilaksanakan. Tujuannya, agar membuat masyarakat menjadi lebih tenteram dan terkendali. “Kami ketika menemui gejala gangguan keresahan masyarakat, maka kewajiban kami semua mengamankan itu,” ucapnya kepada Kabar Banten di Kecamatan Kragilan. Ia menduga, isu tersebut berkaitan dengan menghadapi tahun politik pada 2019. Sampai akhirnya dari isu tersebut yang menjadi sasaran para ODGJ. “Saya kira orang gila ini mau ngamuk apa, saya kira enggak. Kalau menurut saya, yang bisa ngamuk mah orang stres sama yang yang pura-pura gila,” tuturnya. Ia mengatakan, idealnya operasi dilakukan di semua wilayah Kabupaten Serang sesuai wilayah hukumnya, namun pihaknya akan melihat perkembangan k edepan terkait hal tersebut. “Kan bertahap, hari ini Serang Timur, nanti Serang Barat,” katanya. Menurut dia, terakit isu yang berkembang tersebut yang terpenting bukan saja mencari orang gila, namun mencari siapa yang ada di belakang aksi tersebut. Apakah ada oknum atau orang yang memang sudah diprogram. “Saya kira kalau orang gila yang biasa, nyari kiai, ustaz itu mana tahu. Mereka tahu engak sama kiai, kalau misalkan sebelumnya ditunggangi sama siapa,” ujarnya. Ia menjelaskan, sebenarnya teknis pelaksanaan razia bukan hanya ODGJ di pinggir jalan, namun yang berada di perkampungan juga akan diambil. Terkait ODGJ yang terjaring dalam razia tersebut, ucap dia, mereka diserahkan kepada Dinas Sosial. ODGJ tidak diserahkan ke Dinas Kesehatan, karena mereka tidak memiliki pelayanan untuk yang sakit jiwa. “Hasilnya dibawa ke Dinsos, nanti Dinsos yang menentukan apakah mau di terapis atau bagaimana, itu leading sektornya dia (Dinsos),” tuturnya. (DN)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah