Menjelang Panen Raya, Harga Gabah dan Beras Turun

- 7 Maret 2018, 17:15 WIB
1---Kaki
1---Kaki

Menjelang datangnya masa panen raya yang diprediksi terjadi akhir Maret-April, para petani mulai diterpa turunnya harga beras dan gabah. Derita petani kian bertambah setelah tak diuntungkan dengan serangan hama. Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Serang Fansuri Perbatasari mengatakan, untuk harga gabah kering panen sawah saat ini hanya ada dikisaran Rp 5.300-5.400 per kilogramnya. Harga ini terbilang menurun dibanding sebelumnya yang berada dikisaran Rp 5.700-5.800 per kilogramnya. "Harganya agak turun, tapi masih di atas HPP (Harga Pembelian Pemerintah)," ujarnya kepada Kabar Banten, Senin (5/3/2018). Bukan hanya harga gabah, namun harga beras pun kini mulai turun. Harga beras saat ini ada dikisaran Rp 9.800-10.000 per kilogramnya. Meski demikian, harga itu masih berada di atas HPP. Dirinya pun memprediksi harga tersebut akan terus menurun, setelah masa panen raya tiba. "Secara otomatis lah kan suplai demand, kalau suplainya banyak otomatis akan turun dengan catatan permintaannya tidak bertambah. Kalau seandainya panen terakhir ini banyak pasti turun," ucapnya. Dia mengatakan, untuk persediaan beras saat ini pun masih terhitung aman. Diperkirakan, persediaannya masih ada sekitar 2.000 ton. Selain itu, untuk Serang pun masih akan mendapatkan kiriman beras dari Sumatera Selatan sekitar 3.600 ton. "Kalau impor mah kita enggak dapat. Kalau kami dipasok dari lokal dan wilayah sekitar Banten. Kalau misalnya masih kurang, kami ambil dari divre lain," ucapnya. Staf pelaksana Bidang Perdagangan pada Diskoperindag Kabupaten Serang Sobari mengatakan, harga beras untuk saat ini memang sudah mengalami penurunan. Pada Januari lalu, harga beras masih dikisaran Rp 12.000 untuk yang kualitas satu. Sedangkan sekarang hanya Rp 10.600 perkilonya untuk KW 1, KW 2 Rp 10.000 dan KW 3 Rp 9.600. OP dihentikan Penurunan harga beras tersebut tidak dibantah karena sudah mulai banyaknya petani yang panen. Dengan demikian, pasokan beras di Kabupaten Serang saat ini sudah tak membutuhkan lagi dari luar. Bahkan saat ini operasi pasar beras dari Bulog pun sudah dihentikan. "Padahal mah ada waktu OP itu sampai 31 maret, tapi karena harga sudah stabil maka enggak maksimal walau dilaksanakan OP di lapangan juga," ujarnya. Beberapa kecamatan yang telah menyuplai beras semisal Pontang dan Tanara. Walau saat ini panen petani masih belum serentak, namun tetap berpengaruh terhadap harga beras. Dirinya memprediksi, jika panen raya sudah semakin banyak maka harga beras akan semakin turun. "Bisa-bisa yang kualitas satu di bawah Rp 10.000 per kilogramnya, karena stok banyak," ucapnya. Sementara itu, pengusaha penggilingan di Desa Singarajan, Kecamatan Pontang Hayuti mengatakan, untuk panen kali ini bisa dianggap dengan tidak jadi. Sebab, kebanyakan sawah di wilayahnya pun telah terserang hama terutama wereng. "Jadi panen juga gitu-gitu doang," tuturnya. Hayuti menuturkan, akibat serangan hama wereng tersebut hasil panen pun menurun drastis. Biasanya dalam satu hektare bisa mencapai 6-7 ton, kini hanya sekitar 2-3 ton per hektarnya. Bahkan beberapa petani ada juga yang tidak sampai bisa panen. Selain itu, harga beras dan gabah pun kini mengalami penurunan. Ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga, harga gabah yang tadinya dikisaran Rp 600.000 per kuintal atau 6.000 per kilogramnya, kini hanya dikisaran Rp 450.000-460.000 per kuintal. "Kalau beras turun, yang bagus Rp 9.000 perkilonya. "Petani mah pada nangis lah sekarang mah," tuturnya. (Dindin Hasanudin)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x