Jelang Jokowi Bagikan Sertifikat Tanah Gratis, Penerima Bantuan Meninggal

- 14 Maret 2018, 08:30 WIB
presiden-jokowi-di-kota-serang1
presiden-jokowi-di-kota-serang1

SERANG, (KB).- Seorang warga Cisoka, Kabupaten Tangerang, penerima bantuan, dikabarkan meninggal dunia jelang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo membagikan sertifikat tanah gratis di Alun-alun Kota Serang, Rabu (14/3/2018). Dia meninggal dunia setelah sempat mengeluh sakit saat baru turun dari bus yang parkir persis di depan Pendopo Bupati Serang, Jalan Veteran, Nomor 1, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan/Kota Serang. "Informasinya seperti itu (ada yang meninggal). Dia (warga) baru saja turun dari bus sudah di depan Pemkab Serang itu. Memang dari awal, dia sudah mengeluh sakit," ujar Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin, Rabu (14/3/2018). Ia tidak mengetahui apakah warga yang meninggal tersebut merupakan warga penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Sosial Pangan Beras Sejahtera (Rastra). Sebab, banyak warga yang datang ke alun-alun merupakan warga penerima ketiga program pemerintah tersebut. "Saya belum dapat data lengkapnya," kata Kapolres. Lokasi warga yang dikabarkan meninggal tersebut, tutur Kapolres, merupakan zona yang sudah disterilkan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspempres) dan tidak semua boleh masuk. "Saya kebetulan lagi di lapangan. Lokasi tersebut dihandle oleh Paspampres sama Satgas TNI dari Pandeglang (Kodim Pandeglang)," tutur Kapolres. Sementara itu, sumber Kabar Banten di Instalasi Kedokteran Forensik dan Mekolegal (IKFM) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Drajat Prawiranegara, Kabupaten Serang memastikan tidak adanya jenazah yang dibawa dari Alun-alun Kota Serang. "Enggak ada yang dibawa dari sana (alun-alun). Ada juga dari Kota Cilegon kasus pencurian kemarin. Kalau hari ini saya pastikan tidak ada," katanya. Meski dipastikan tidak ada jenazah dibawa ke RSUD dr Drajat Prawiranegara, Kabupaten Serang, namun tidak menutup kemungkinan jenazah langsung dibawa ke rumah duka langsung. "Mungkin langsung dibawa ke rumah duka, enggak ke sini lagi (RSUD)," tuturnya. Sementara itu, dalam kunjungannya ke Banten, Presiden RI membagikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Indonesia Pintar (PIP), dan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk warga Kota Serang di GOR Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Rabu (14/3/2018). Presiden membagikan sebanyak 16.390 Bansos Rastra senilai Rp 21,63 miliar, 30,387 PIP senilai Rp 15,71 miliar dan PKH sebanyak 9.603 atau senilai Rp 18,18 miliar. Dalam sambutannya, Jokowi menjanjikan akan menaikkan anggaran PKH dua kali lipat yang saat ini berjumlah Rp 1.890.000 per tahunnya."Nanti doakan tahun depan bisa kita naikkan kalau bisa dua kali lipat, itu kalau bisa. Kalau nggak bisa, ya pokoknya naik," ucap Jokowi. Jokowi menyampaikan kepada masyarakat Kota Serang agar menggunakan dana bantuan tersebut sesuai dengan yang telah ditetapkan."Dana yang ada di kartu ini harus digunakan untuk gizi anak, yang kedua untuk sekolah dan pendidikan. Yang SD mendapatkan Rp 450.000, SMP mendapatkan Rp 750.000 dan SMA mendapatkan Rp 1 juta," katanya saat memberikan sambutan. Jokowi juga berpesan kepada guru yang hadir agar mendidik siswanya di sekolah bukan hanya kecerdasan intelektual saja. Akan tetapi, siswa diajarkan etika dan sopan santun."Kita ingin anak- anak kita ini selain pintar juga mempunyai etika yang baik, pekerti yang baik, karena itu yang menjadi ciri bangsa Indonesia," ucapnya. Untuk bantuan PKH, Jokowi menjanjikan akan menambah jumlah bantuan bahkan dua kali lipatnya. Diketahui saat ini jumlah uang PKH sebesar Rp 1.890 juta setiap tahunnya dengan empat tahap pengambilan."Nanti ibu-ibu doakan saja tahun depan moga-moga anggarannya kita naikkan. Saya sudah minta kalau bisa dua kali lipat kalau gak bisa pokoknya naik," ujarnya. Bagi-bagi sepeda Dalam kunjungannya, Jokowi juga membagikan dua sepeda yang diterima Muhamad Saiful dan Suharti. Muhamad Saiful yang merupakan murid kelas 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Neglasari, menerima sepeda setelah berhasil menghafalkan Pancasila secara lancar. Sedangkan Suharti yang merupakan warga lingkungan Kampung Baru, Kagungan, Kota Serang mendapatkan sepeda setelah berhasil menyebutkan 7 nama ikan. Dengan setelan jas abu-abu dan memakai sarung, Jokowi menyerahkan dua sepeda, setelah pertanyaannya terjawab secara lancar. "Silakan ambil sepedanya," kata Jokowi yang disambut tepuk tangan riuh dari warga yang jadi di Gelanggang Olah Raga Remaja (GOR) Maulana Yusuf, Kota Serang, Rabu (14/3). Sementara itu, Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, Jokowi sangat mencintai masyarakat Banten. Sehingga, ia rela hati ingin menyerahkan secara langsung program sosial tersebut."Bantuan ini bisa diserahkan oleh menteri sosial tetapi kata presiden saya cinta kepada rakyat Banten, makanya saya yang akan menyerahkannya," kata Idrus. Idrus menyampaikan kepada ribuan masyarakat yang hadir bahwa Jokowi sangat Islami. Bahkan, ia mengajak masyarakat Banten untuk memanggil Presiden RI itu dengan Haji Jokowi. Sebab menurutnya, hampir 96 persen penduduk Provinsi Banten muslim. "Kalau Bapak Presiden ini jadi imam pasti suaranya merdu. Di Afganistan jadi imam, makmumnya itu presiden di sana (Afghanistan)," ucapnya. Setelah acara di Kota Serang, Mensos RI, Idrus Marham mengunjungi satu keluarga penderita gizi buruk di Warunggunung, Lebak, Banten."Menurut informasi yang ada keluarga Pak Ade (penderita gizi buruk) itu sudah mendapatkan PKH dari tahun 2017. Tapi meskipun demikian, setelah selesai acara ini, saya usahakan berkunjung ke sana (Lebak)," kata Idur Marham. Inventarisasi masalah Ia mengimbau Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) dan pemerintah daerah di semua tingkatan agar melakukan penyisiran ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau untuk menginventarisasi masalah-masalah sosial di daerahnya."Kita sudah minta kepada para pendamping kemudian TKSK bersama-sama dengan pemerintah setempat rajin menyisir daerah-daerah, desa-desa dimanapun untuk menginventarisasi dan mengidentivikasi rakyatnya," katanya. Pada kunjungan kerja presiden tersebut, hadir Gubernur Banten Wahidin Halim, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Forkopinda serta ribuan masyarakat penerima bantuan sosial PKH, BPNT dan siswa yang mendapatkan KIP. Menurut Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial RI, Hari Hikmat, untuk PKH dibagikan dalam kurun waktu setahun dengan jumlah total Rp 1.890.000 per keluarga penerima manfaat dan disalurkan sebanyak empat kali. "Pertama Rp 500.000, kedua Rp 500.000, ketiga Rp 500.000 dan sisanya Rp 390.000," tutur Hari. Dia mengatakan, program ini bersifat berkelanjutan dan berkesinambungan. Namun setelah menerima bantuan dalam tempo lima sampai enam tahun, pihaknya mengupayakan masyarakat dapat mandiri. "Setelah itu, mereka seharusnya sudah bisa mandiri, sudah bisa keluar dari PKH, sehingga PKH harus dipadukan dengan program-program dan sifatnya pemberdayaan," ujarnya. (FI/Masykur/Job)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x