SERANG, (KB).- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Serang kembali melanjutkan proyek pembangunan Terminal Tunjung Teja. Saat ini, proyek yang dibangun di atas lahan seluas 3.000 meter persegi tersebut, sudah memasuki tahap lelang. Kepala Dishub Kabupaten Serang, Hedi Tahap mengatakan, untuk pembangunan proyek Terminal Tunjung Teja tersebut, tahun ini dianggarkan Rp 2,1 miliar. Meski demikian, anggaran tersebut diakui dia masih belum mencukupi. "Tahun ini, dianggarkan Rp 2,1 miliar dan sudah masuk ke ULP," katanya kepada Kabar Banten, Ahad (8/4/2018). Ia menjelaskan, dengan dana sebesar tersebut, secara umum masih kekurangan. Dengan demikian, anggaran tersebut akan digunakan untuk dasar, seperti pengerasan dan untuk bangunan masih belum bisa dilakukan. "Hanya pos untuk menyambung listrik saja dulu," ujarnya. Sedangkan, untuk kekurangannya akan dianggarkan kembali pada 2019 sebesar Rp 2 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pelengkapan, seperti alur jalan masuk, pengerasan, dan untuk pemagaran. "2019 ditambah anggarannya," ucapnya. Ia menjelaskan, meski saat ini proyek tersebut baru masuk tahap lelang, namun meyakini, tidak akan terlambat. Ia telah melakukan perhitungan dan proyek tersebut akan selesai pada waktu yang ditentukan. "Jadi, kenapa baru Januari masuk lelang, itu karena DED-nya sempat ada review. Jadi, nilai DED besar, tapi anggarannya enggak ada," tuturnya. Selain itu, dia meyakini, proyek Terminal Tunjung Teja tersebut, tidak akan mengalami nasib, seperti Terminal Tanara yang sepi. Sebab, lahan yang dipilih tersebut, telah dilakukan kajian sebelumnya. Bahkan, di sekitar lokasi terminal tersebut banyak mobil yang sering melintas. "Banyak mobil yang parkir di sana dan setelah saya tanyakan, mereka siap kalau ada terminal dan lokasi terminal juga tidak terlalu jauh dari pertigaan," katanya. Ia menjelaskan, di sekitar ruas jalan tersebut banyak kendaraan atau angkutan umum dari Lebak yang melintas. Oleh karena itu, terminal tersebut akan strategis. "Justru, yang saya hindarkan itu, agar ketika kami bangun bisa berfungsi. Lahannya 3.000 meter persegi," ujarnya. (DN)*