Banyak Kantor Kecamatan Di Kabupaten Serang tak Layak

- 29 Juni 2018, 10:57 WIB
SERANG, (KB).- Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengungkapkan, masih banyak gedung kantor kecamatan dan desa di wilayahnya yang tidak layak pakai. Hal itu karena sebagian besar gedung kantor tersebut merupakan bangunan lama yang seharusnya sudah mendapatkan perbaikan. ”Kantor kecamatan lumayan banyak (yang tidak layak). Dari 29 kecamatan masih banyak. Itu karena rata-rata bangunannya sudah dari dulu yang baru kan cuma beberapa saja,” ujar Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah kepada Kabar Banten saat ditemui di depan Kantor Kecamatan Pabuaran dalam acara halal bihalal, Kamis (28/6/2018). Tatu mengatakan, beberapa kantor kecamatan yang kondisinya sudah harus perbaikan dibuatkan Detail Enginering Design (DED). Namun, saat ini rehab gedung belum dapat dilakukan karena keterbatasan anggaran di Pemkab Serang. Oleh karena itu, rehab gedung dilakukan bergantian dan bertahap. ”Misalnya ruang pertemuannya dulu atau rumah tinggal camatnya dahulu. Sebab anggaran yang ada harus dibagi-bagi, dan diberikan juga pada kecamatan lain yang kondisinya parah. Jadi bergantian. Dari 29 kecamatan itu mana yang paling parah, termasuk ini (kantor Kecamatan Pabuaran) juga sudah harus rehab. Tapi kan gantian termasuk kantor desa juga jadi prioritas,” tuturnya. Selain kantor camat, kata Tatu, gedung kantor desa juga masih banyak yang tidak layak. Bahkan beberapa desa tidak memiliki kantor. Untuk mereka yang sudah memiliki lahan bersertifikat milik desa pembangunannya akan diprioritaskan. ”Kalau enggak (bersertifikat) nanti pemda salah. Kasihan mereka harus pelayanan ke masyarakat tapi kantornya enggak ada,” ucapnya. Sementara, Camat Pabuaran Babay Ahlan menyambut baik rencana bupati untuk melakukan perbaikan kantor camat dan desa itu. Bahkan menurutnya hal itu perlu ditindaklanjuti. ”Karena bagaimana pun pelayanan butuh sarana dan prasarana,” ujarnya. Untuk kecamatannya, kata Babay, yang menjadi prioritas adalah rumah dinasnya. Sebab saat ini kondisinya sudah bocor dan perlu untuk diganti semua atapnya. ”Saya kira kalau rumah dinas ini atap harus diganti semua, seperti di Cinangka bongkar semua rumah dinas,” tuturnya. Sedangkan untuk ruangan tempatnya bekerja, saat ini kondisinya masih cukup baik dan layak. Oleh karena itu, masih belum perlu untuk direhab. ”Kalau rumah dinas kenapa penting karena penekanan bupati kan camat wajib di rumah dinas, sementara rumahnya tidak layak dan enggak nyaman,” tuturnya. Babay menuturkan, pihaknya sudah memasukkan usulan mengenai rehab rumah dinas tersebut saat Musrembang tingkat kabupaten. Namun apakah usulan itu diterima atau tidak dirinya belum mengetahuinya. ”Saya belum pantau langsung. Sebenarnya tahun kemarin sudah dicek sama konsultan dan berharap tahun ini, tapi tahun ini belum ada kepastian. Namun kami tetap upaya supaya bisa dibangun,” katanya. (DN)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x