4 Tahun Lumpuh, Lansia di Cikande Tak Mampu Berobat

- 20 Juli 2018, 20:10 WIB
PSX_20180720_190213
PSX_20180720_190213

SERANG, (KB).- Pasangan Suami Istri Memed (73) dan Kasimah (60) warga Kampung Pandan, RT 007/RW 002, Desa Julang, Kecamatan Cikande telah bertahun-tahun hidup di rumah yang tidak layak huni. Kondisi itu semakin parah saat Memed tidak lagi bisa berjalan akibat stroke yang dialaminya sejak empat tahun terakhir. Tubuhnya yang telah renta akibat habis dimakan usia, hanya bisa berbaring ditempat tidur yang beralaskan selembar kasur kapuk dengan dipan berwarna hitam. Kamar yang gelap, udara yang kotor menjadi teman sehari-harinya. Lingkungan yang demikian nampaknya membuat kondisi Memed semakin parah. Sebab tak ada sinar matahari yang masuk ke ruangan berukuran sekitar 2x1 meter tersebut. Kasimah mengatakan, suaminya sudah empat tahun tidak bisa berjalan. Tidak ada pula anggota keluarga yang membawanya ke puskesmas. Dirinya pun tidak berani berinisiatif membawa sang suami ke dokter, sebab menyadari jika tak memiliki uang untuk membayarnya. “Sudah empat tahun. Bapak juga enggak mau berobat karena gak punya uang,” ujarnya kepada Kabar Banten saat ditemui di lokasi, Jumat (20/7/2018). Wanita enam anak itu bercerita, sakit yang diderita Memed tidak tahu asalnya dari mana. Sebab tiba-tiba saja dirinya sudah demikian dan tidak bisa berjalan lagi. Padahal ketika sehat, sang suami adalah tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai buruh tani. “Sakit gempor kalau kata orang sini mah. Kakinya sakit, kalau tangannya satu idup satu tegang enggak bisa digerakin,” katanya. Ia mengatakan, dengan tubuhnya yang juga tak sehat, Kasimah setia merawat sang suami. Setiap pagi ia biasa membuat nasi liwet untuk mereka berdua makan. Sedangkan untuk memandikan dirinya memang sudah tidak bisa. “Kalau ibu mah kakinya lemas kalau jalan. Kalau masak sendiri, bahannya beli ke warung. Kalau uang biasanya dikasih sama tetangga. Kalau enggak ada yang ngasih mah enggak punya uang,” tuturnya. Dirinya memang hanya berdua tinggal di rumah mungil tersebut. Sebab dari enam anaknya, hanya dua orang yang masih hidup. Sedangkan empat lainnya sudah meninggal dunia. Satu orang anaknya tinggal di Kecamatan Panimbang, sedangkan anak lainnya ada di dekat rumahnya.
Rumah yang ditempatinya itu memang miliknya sendiri, hanya saja kondisinya tidak layak. Saat hujan tiba, kata Kasimah, ia dan suaminya tidak pernah bisa tidur. Sebab air menetes dari berbagai penjuru. Kulitnya yang tipis pun kerap kedinginan. “Kalau hujan enggak bisa tidur, kalau sudah reda baru bisa. Tapi sudah dari muda tinggal disini, kalau tanah ini sudah dibagi-bagi ke anak,” katanya. Sementara, Camat Cikande Mochammad Agus saat berkunjung bersama kepala puskesmas dan juga Ketua Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang Marphindo Desra Chaniago mengatakan, kondisi warganya tersebut sudah disampaikan kepada dinas sosial. Pihaknya juga sudah membuatkan proposal dan berharap pada tahun ini rumah sang nenek sudah bisa dibangun. “Terus juga mengajukan bantuan sembako ke Dinsos,” ujarnya. Selain itu, kata Agus pihaknya pun sudah mengimbau kepada puskesmas dan masyarakat setempat agar memberikan bantuan. Selain itu dirinya pun dalam waktu dekat akan mengurus kartu BPJS keduanya. “Mereka sudah ada Jamkesmas, tapi ini sudah tidak berlaku makanya diganti BPJS. Supaya kalau sakit bisa pakai BPJS, nanti TKSK Kecamatan yang urus,” tuturnya. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Serang Ahmad Saefudin mengatakan, untuk penyakit yang diderita itu menjadi tanggungan dinkes. Sedangkan sang bapak jika sudah sembuh dari sakit baru kemudian akan diberikan pembinaan oleh dinas sosial. “Itu juga kalau masih produktif, tapi kalau tidak paling dikasih bantuan. Sedangkan rumahnya nanti dimasukan ke anggaran dari pusat, daerah, CSR atau Baznas. Cuma harus memenuhi persyaratan tanahnya milik sendiri, atau ada yang mengikhlaskan tanahnya dipakai untuk dibangun rumah layak selama dia hidup. Bisa dibangun segera mungkin,” ujarnya. (Dindin Hasanudin)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah