Pemkab Serang Dorong Industri Arahkan Dana CSR Untuk Sanitasi Sekolah

- 2 Agustus 2018, 07:45 WIB
PSX_20180801_200753
PSX_20180801_200753

SERANG, (KB).- Sebanyak 50 persen dari total 725 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Serang masih belum memiliki sanitasi yang baik. Oleh karena itu Pemkab Serang mendorong industri yang jumlahnya mencapai sekitar 500 perusahaan dapat mengarahkan anggaran dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk sanitasi sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya mengatakan, dari 725 SD yang ada, kondisinya baru 50 persen yang sudah baik. Dengan demikian masih banyak sekolah yang belum memiliki sanitasi secara baik.

“Jadi masih banyak, rata rata sekolah yang sudah mendapatkan rehab itu Alhamdulillah sudah bagus. Kita berpikirnya sarana fisik bangunan ruang belajar saja masih banyak yang rusak dan lebih lebih ke sanitasi,” ujarnya kepada Kabar Banten saat ditemui dalam acara grand launching pembangunan sarana air bersih dan sanitasi hasil kerjasama antara PT Cargill Indonesia dengan Care Internasional di SDN Warakas 3, Desa Lamaran, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, Rabu (1/8/2018).

Untuk tahun ini, kata Asep, Pemkab Serang sudah menganggarkan Rp 3 miliar untuk pembangunan sanitasi di 29 kecamatan, yang mana setiap kecamatan 1 sekolah dengan anggaran Rp 100 juta. “Tahun 2019 juga Rp 3 miliar. Jadi yang paling penting untuk sanitasi ini Kabupaten Serang benar benar mendorong anggaran Rp 3 miliar itu,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik adanya program yang diberikan PT Cargill tersebut. Terlebih program Cargill bukan hanya sanitasi fisik tapi juga menyosialisasikan bagaimana pola hidup sehat di masyarakat. Dirinya pun menyayangkan masih minimnya perusahaan yang mengarahkan CSR nya untuk sanitasi. “Kedepan kita akan kerjasama dengan perusahaan, tentunya dengan amanat ini akan kita sampaikan ke tim CSR nya agar bisa maksimal,” ucapnya.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, untuk sanitasi, Kabupaten Serang memang masih memiliki PR yang besar. Bahkan kata Tatu, kondisi sekolah yang baik sanitasinya baru mencapai 40 persen dari total 725 sekolah. “Jadi cakupannya masih jauh,” ujarnya.

Oleh karena itu, Tatu mengaku terbantu dengan program sanitasi dari PT Cargill tersebut. Dirinya pun berharap program semacam ini bisa berlanjut. Bahkan dirinya pun sudah menduplikasi program tersebut di 29 sekolah pada tahun 2018 ini. “Tahun 2019 juga ada 29 sekolah yang jadi replikasinya, anggarannya di disdikbud,” ucapnya.

Menurut Tatu, jika swasta bisa turut campur mengeroyok masalah sanitasi, maka dirinya meyakini masalah ini akan segera sselesai. Ia berharap program ini bisa diikuti pula oleh perusahaan lain yang jumlahnya sangat besar. “Karena industri di Kabupaten Serang sangat banyak diatas 500 industri. Kalau tidak bisa perorangan seperti PT Cargill mereka bisa sama-sama. Dan ini akan saya akseskan ke tim CSR perusahan yang ada di Kabupaten Serang,” tuturnya.

Direktur PT Cargill Indonesia, Arif Susanto mengatakan, program Prosper (Promoting a Susatainable and Food Secure World) sanitasi ini mencakup di 10 sekolah se Kabupaten Serang dan berlangsung selama 2,5 tahun. Ke 10 sekolah tersebut yakni SDN Binuang, SDN Nambo Ilir, SDN Warakas 3, SDN Badak, SDN Warakas 1, SDN Sukamaju, SDN Taman, Cikande Permai, dan SDN Cikande 1.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah