SERANG, (KB).- Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten Amas Tadjuddin mengatakan, aparatur kelurahan, kecamatan, Babinsa, Babinkamtibmas, aparat Polsek, Polres, dan Kodim merupakan ujung tombak pemerintah yang berdekatan langsung dengan masyarakat untuk dapat menjaga dan memberikan pemahaman serta mewaspadai berbagai gerakan dan paham yang dapat merusak keutuhan NKRI dan Ideologi Pancasila. “Banten sebagai provinsi yang terkenal sebagai wilayah seribu ulama sejuta santri, juga mengisukan sebagai wilayah yang berpotensi mempunyai gerakan radikal terorisme atau ISIS. Dalam hal ini perlu diketahui secara faktual bahwa Banten tidak ada ISIS, tetapi pendukungnya sangat banyak. Ini yang harus diwaspadai,” katanya saat memberikan sambutan pada acara penguatan aparatur kelurahan dalam pencegahan terorisme di Hotel Horison Forbis Kramatwatu Kabupaten Serang, Sabtu (13/10/2018). Acara yang diselenggarakan FKPT Banten dan BNPT tersebut menghadirkan pemateri yakni Prof Dr HMA Tihami, Setyo Pranowo dan Alamsyah Basri menyampaikan materi strategi BNPT dan FKPT dalam upaya pencegahan terorisme serta Heru Matador dari Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri menyampaikan materi terkait peran aparatur kelurahan/desa, partisipasi masyarakat dalam pencegahan dini terhadap paham dan aksi radikal terorisme. Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Kesbangpol Kota Cilegon dan Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Provinsi Banten. Acara tersebut dibuka Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat mewakili Direktur Pencegahan BNPT Setyo Pranowo.