Alat Berat DPUPR Akan Dilelang

- 23 Oktober 2018, 13:20 WIB
PU logo
PU logo

SERANG, (KB).- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang berencana melelang sejumlah alat berat yang kondisinya sudah tua dan sering rusak. Untuk rencana tersebut, DPUPR akan menyerahkan alat berat tersebut ke Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD). Kepala DPUPR Kabupaten Serang, Hatib Nawawi mengatakan, kondisi alat berat yang dimiliki DPUPR sudah uzur atau tua, terutama mesin gilas. Jadi, ketika dipakai juga paling tiga empat hari kadang mogok. Antara maintenance atau perawatan alat dengan pendapatan (retribusi sewa alat berat) mungkin sudah tidak sebanding. “Lebih kecil pendapatannya daripada maintenance-nya, makanya kami punya rencana alat-alat yang ada sekarang ini akan kami lelangkan. Saya akan serahkan ke aset untuk dilelangkan, karena antara maintenance dengan pendapatan sudah tidak seimbang, ya buat apa kami pertahankan. Jadi, kami serahkan ke aset,” katanya, Senin (22/10/2018). Ia menuturkan, saat ini ada 11 unit mesin gilas dan satu loder. “Ya nanti kami ngusulin lagi, tahun ini kami mau beli beko satu. Mudah-mudahan bisa nambah PAD, tahun depan saya harap minimal dapat anggaran Rp 6 miliar saja untuk beli mesin gilas,” ujarnya. Terkait pemanfaatan alat berat tersebut, ucap dia, pihaknya bukan khusus untuk menyewakan, tetapi ketika kondisi alat beratnya nganggur atau tidak digunakan DPUPR, baru dipinjamkan. “Kalau sedang nganggur baru kami pinjamkan, itu yang menjadi pendapatan daerah. Kalau fungsinya itu untuk pelayanan kami untuk PU sendiri, seperti untuk kegiatan swakelola,” tuturnya. Sementara, terkait retribusi yang ditargetkan dari sewa alat berat tersebut, menurut dia, pihaknya saat ini belum sanggup untuk sesuai target yang di tetapkan, yakni mencapai sekitar Rp 300 juta, karena kondisi alatnya tidak memungkinkan. Jadi, masih bertahan sesuai target tahun kemarin sekitar Rp 115 atau 130 juta. “Belum berani meningkatkan, karena kondisi alatnya belum ada alat baru sebagai pendukung PAD. Kami masih apa adanya alatnya. Untung saja masih bisa dimanfaatkan, walaupun dengan terseok-seok. Jadi, tahun ini untuk retribusi saya belum sanggup sesuai target yang ditetapkan, karena kondisi alatnya sudah uzur itu sudah dari tahun berapa pengadaannya,” katanya. Ia mengatakan, selain beko dan mesin gilas, DPUPR juga membutuhkan doser. “Kami butuh untuk pemerataan tanah, apalagi kami sebentar lagi menghadapi pembangunan puspemkab, tapi kalau crane segala macam kami sudah siap,” ujarnya. (YY)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah