Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan Wakil Bupati Pandji Tirtayasa studi banding atau belajar budi daya garam ke Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Kamis (6/12/2018). Studi banding tersebut merupakan persiapan karena Kementerian Perikanan (KKP) berencana memberikan bantuan program pengembangan usaha garam rakyat terintegrasi kepada Kabupaten Serang pada 2019. Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, Kabupaten Serang memiliki potensi yang strategis untuk dikembangkan usaha tambak garam rakyat. Terdapat 300 hektare lebih lahan tambak yang belum produktif dan potensial untuk dijadikan sebagai usaha tambak garam. "Kami ingin belajar dari Pidie Jaya dalam hal pengembangan budi daya garam," ujarnya. Tatu menjelaskan, di Jawa memang terdapat daerah yang dekat dengan Banten dalam hal budi daya garam, yakni Indramayu. Namun yang telah sukses mendapat program pengembangan usaha garam rakyat terintegrasi yakni Pidie Jaya, daerah yang masih dinilai miskin dan terus mendapat dukungan pemerintah pusat. Pidie Jaya baru berusia 11 tahun yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Pidie. Butuh waktu tempuh sekitar 3,5-4 jam dari Banda Aceh. Kabupaten Serang ingin seperti Pidie Jaya yang pada tahun anggaran 2018, menjadi daerah yang menerima bantuan dari KKP. "Garam merupakan komoditi ekonomi yang memiliki pasar luas, memiliki harga kompetitif, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tuturnya. Pada kesempatan itu, Ratu Tatu Chasanah beserta rombongan disambut langsung Bupati Pidie Jaya Aiyub Abbas di kantornya, dengan penuh persahabatan. Tak hanya itu, Tatu kemudian diajak melihat lokasi budi daya garam kurang lebih seluas 36 hektare di Pidie Jaya yang sudah lebih dulu mendapat bantuan KKP.