UMKM di Banten Terbelenggu Masalah Modal

- 12 Desember 2018, 10:00 WIB
UMKM
UMKM

SERANG, (KB).- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Banten mengungkapkan, banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Banten masih dibelenggu keterbatasan modal. Padahal, UMKM berperan penting dalam menyangga ekonomi bangsa. Keberadaan UMKM menjadi simbol geliat ekonomi yang langsung dilakukan rakyat. "Akses peminjaman modal yang disediakan perbankan masih sulit ditembus karena syarat formal dan jaminan tidak dapat dipenuhi semua pelaku UMKM," kata Ketua ICMI Orwil Banten, Lili Romli, seusai bimbingan teknis (Bintek) Bisnis Kewirausahaan dan Bisnis Start Up yang dilaksanakan Kementerian Koperasi bersama ICMI Orwil Banten di Aula Prof. Syadizli Hasan, UIN SMH Banten, Selasa (11/12/2018). Dalam kegiatan ini, hadir 500 pelaku UMKM di Banten. Dia mengatakan, pelaku UMKM di Banten masih memiliki kendala dalam mengembangkan bisnis. Salah satunya penyebabnya keterbatasan modal yang dimiliki. "Para pelaku usaha tidak memiliki modal yang kuat, modal mereka pas-pasan," kata Ketua ICMI Orwil Banten, Lili Romli. Akses bantuan permodalan yang disediakan oleh perbankan, kata dia, tidak bisa ditembus oleh semua pelaku UMKM. "(Pengajuan minjaman) ke perbankan terpentok dengan syarat formal dan jaminan. Sehingga tidak semua pelaku usaha kecil dapat memenuhinya karena tidak memiliki jaminan atau agunan untuk pinjaman tersebut," tuturnya. Menurut dia, keterbatasan modal dan sulit mengakses bantuan modal tidak jarang membuat pelaku UMKM terjebak pada pinjaman bank keliling. "Ya saya kira kondisi (keterbatasan modal) dialami di Banten. Sehingga mereka terjebak pada bank keliling yang bunganya mencekik," ujarnya. Secara umum, ia melihat keterbatasan modal pelaku UMKM juga terjadi di Indonesia. Dampaknya, jumlah pengusaha di Indonesia masih minim dengan prosentasi sekitar 3,1 persen. "3,1 persen itu rata-rata nasional maka bisa jadi di Banten lebih kecil lagi," tuturnya. Atas kondisi tersebut, ICMI Orwil Banten berkomitmen untuk mendorong kemajuan UMKM di Banten. Caranya dengan mengundang Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dalam tersebut. Agar, UMKM di Banten mengetahui bahwa ada dana bergulir yang dikeluarkan LPDB untuk menunjang perkembangan UMKM. "Kami mengundang LPDB, bahwa ada modal yang akan digulirkan untuk para pelaku koperasi dan UMKM. Pemprov Banten juga akan mendukung sepenuhnya bersama dengan Pemkot dan Pemkab," ujarnya. Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Ino S Rawita mengapresiasi kegiatan ICMI tersebut karena akan menjadi pengetahuan baru bagi UMKM untuk mengembangkan usaha. Dengan demikian, UMKM dapat mendorong kemajuan Banten. "Kalau Banten-nya maju dan kaya tidak akan merongrong ke Jakarta," katanya. Menurut catatan pihaknya, data UMKM di Banten dalam bentuk mikro berjumlah 823,498 organisasi, usaha kecil 153,313 dan menengah besar 7,308. Ia berharap peserta mengikuti kegiatan tersebut terpacu untuk terus berinovasi mengembangkan usaha. "Coba bapak bayangkan di Banten ini apa yang tidak ada, semuanya ada dari hasil bumi sampai yang lainnya," ucap Ino. (SN)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah