Pengumpulan Zakat Melalui Baznas Provinsi Banten Meningkat

- 20 Desember 2018, 08:45 WIB
Baznas Provinsi Banten
Baznas Provinsi Banten

SERANG, (KB).- Pengumpulan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Banten mengalami peningkatan. Dari 2017 yang sebesar Rp 6 miliar, kini pengumpulan zakat sampai November 2018 sudah mencapai Rp 7 miliar. "Kami prediksi targetnya kami ingin Rp 8 sampai Rp 9 miliar untuk tahun ini," kata Ketua Baznas Banten, Suparman Usman saat menyampaikan sambutan dalam acara peringatan milad Baznas Provinsi Banten ke-16 di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu (19/12/2018). Pengumpulan zakat pada dua tahun terakhir, kata dia, terlihat meningkat signifikan dibanding pengumpulan zakat pada periode awal pasca-Baznas Provinsi Banten berdiri. "Pada tahun 2003 itu kami hanya mampu mengumpulkan Rp 154 juta. Kemudian pada perkembangan tiga tahun terakhir Baznas Banten, tahun 2016 terkumpul Rp 3 miliar sekian," ujarnya. Bukan hanya di tingkat provinsi, peningkatan juga terlihat di Baznas kabupaten/kota se-Banten. Adapun rincinannya, pada 2017 Baznas Kabupaten Serang mengumpulkan Rp 9 miliar lebih menjadi Rp 10 miliar lebih pada 2018 per Januari-November. Kota Cilegon, dari Rp 4 miliar lebih pada 2017 menjadi Rp 5,9 pada 2018 per Januari-November. Kabupaten Tangerang, dari Rp 3 miliar lebih pada 2017 menjadi Rp 3,7 miliar pada 2018 per Januari-November. Selanjutnya, Kabupaten Lebak dari Rp 2,9 miliar lebih pada 2017, menjadi Rp 3 miliar pada 2018 per Januari-November. Kota Tangerang dari Rp 4 miliar lebih pada 2017, menjadi Rp 7,5 miliar lebih pada 2018 per Januari-November. Kabupaten Pandeglang, dari Rp 1,3 miliar lebih pada 2017, menjadi Rp 1,7 miliar lebih pada 2018 per Januari-November. Lalu Kota Serang dari Rp 1,5 miliar lebih pada 2017, menjadi Rp 1,8 miliar lebih pada 2018 per Januari-November. Sementara untuk Kota Tangerang Selatan belum terlihat peningkatan, karena kemungkinan besar masih dalam proses pengumpulan. Angka yang terlihat saat ini baru Rp 10,5 miliar pada 2018 periode Januari-November. Sementara pada 2017, kota ini berhasil mengumpulkan Rp 18 miliar lebih. "Untuk Baznas Provinsi Banten, saat ini sudah tercatat ada 189 Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang tersebar di tiap dinas, instansi dan lembaga. Total muzaki di seluruh UPZ hampir 7.000 orang," katanya. Namun, kata dia, dana zakat yang terkumpul tersebut masih jauh dibanding potensi zakat di Provinsi Banten. Menurut hitungannya, jika dari jumlah penduduk 11 juta kemudian dirata-rata 20 persen membayar zakat dan dikali masyarakat berpenghasilan rata-rata Rp 100 juta per tahun, maka zakat yang akan terkumpul lebih dari Rp 5 triliun. "(Saat ini) se-Provinsi Banten baru terkumpul Rp 44 miliar, masih sangat kecil dibanding dengan potensi. Tapi kami akan terus berusaha, semaksimal mungkin kita (Baznas Provinsi Banten) bisa melaksanakan pengumpulan zakat," ujarnya. Dana zakat yang dikumpulkan telah didistribusikan kepada masyarakat berhak melalui berbagai program yang diakomodasi dalam program Banten Cerdas dan Banten Takwa. Setiap program tersebut punya rincian masing-masing. Misalnya untuk program Banten Cerdas diwujudkan dengan pelatihan keterampilan, pengadaan buku di perpustakaan taman baca, beasiswa berlanjut dari SD, SMP sampai SLTA, bantuan pendidikan insidentil, bantuan penebusan ijazah, program satu keluarga satu sarjana dan beberapa program lain. "(Program satu keluarga satu sarjana) kami bantu dari mulai daftar sampai sarjana," ucapnya. Masuk kategori baik Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, Moch. Nasir Tajang mengatakan, pengumpulan zakat di Provinsi Banten masuk kategori baik. Berdasarkan Indek zakat nasional, Provinsi Banten masuk dalam lima besar. "Indeksnya 0.7 sekian, ini merupakan kinerja yang baik," tuturnya. Menurutnya, zakat merupakan instrumen yang bisa menekan angka kemiskinan. Di Indonesia sendiri zakat telah berkontribusi besar dalam menekan kemiskinan. Karena itu, ia mendorong agar Provinsi Banten terus bergerak mungumpulkan zakat. Hal hampir senada dikatakan seorang muzaki, Taufik Nuriman. Dia mengajak masyarakat yang mampu secara ekonomi, untuk membantu masyarakat miskin dengan cara berzakat ke Baznas Provinsi Banten. Menurutnya, berzakat berdampak penting terhadap pengentasan masyarakat miskin di Provinsi Banten. Sementara, Kabiro Kesra Setda Provinsi Banten, Irvan Santoso mengatakan, tunjangan ASN di lingkungan Pemprov Banten mengalami kenaikan pada 2019. Ia mendorong kenaikan ini berdampak pada peningkatan pengumpulan zakat dari ASN Pemprov Banten. "Kenaikan tunjangan Pemprov Banten harus beriringan dengan kenaikan zakat yang diberikan. Jika semua ASN Pemprov Banten memberikan zakat, maka potensinya Rp 30 miliar lebih," kata Irvan. (SN)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah